Audit Keamanan Pesantren Secara Nasional Perintah Prabowo

Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, untuk memeriksa kondisi bangunan pesantren. Ini menyusul runtuhnya gedung di Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan korban jiwa.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa perintah ini disampaikan dalam rapat terbatas di kediaman Presiden di Jakarta, Minggu malam.

“Presiden memerintahkan Menko Muhaimin Iskandar dan stafnya untuk memeriksa dan merenovasi bangunan-bangunan pesantren resmi,” kata Wijaya.

Menteri tersebut juga ditugaskan untuk memberikan bantuan dan mengingatkan pengelola pesantren agar mematuhi standar keselamatan saat merenovasi atau membangun fasilitas.

Secara terpisah, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa Presiden Prabowo memberikan perhatian serius pada insiden di Pesantren Al Khoziny Sidoarjo.

“Bapak Presiden terus memantau perkembangan kejadian ini dan telah memerintahkan menteri terkait, gubernur, serta wakil gubernur untuk memberikan perhatian penuh,” ujarnya kepada pers di Jakarta.

Dia menambahkan bahwa Presiden telah meminta dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap semua bangunan pesantren, dengan fokus pada aspek keselamatan dan keamanan.

Pada 29 September 2025, bangunan pondok pesantren Al Khoziny itu runtuh saat sedang berlangsung sholat berjamaah. Saat itu, lantai tiga gedung sedang dalam tahap renovasi.

Wakil untuk Penanggulangan Darurat BNPB, Budi Irawan, melaporkan hingga Minggu (5 Oktober), korban meninggal mencapai 36 orang, dengan perkiraan 27 santri masih tertimbun reruntuhan.

Kantor Basarnas Surabaya menyatakan hingga Sabtu (4 Oktober), sebanyak 104 orang selamat telah berhasil dievakuasi.

MEMBACA  PKS Mengundang Semua Peserta Pemilu 2024 dan Presiden-Wakil Presiden Terpilih untuk Halalbihalal