Bapanas Tegaskan Semua Bantuan Pangan Harus dalam Kondisi Layak

Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Indonesia mengatakan pada Rabu bahwa semua beras yang didistribusikan lewat bantuan pemerintah harus aman dan berkualitas baik. Hal ini disampaikan setelah ada laporan tentang stok beras di gudang Bulog di Tabaaha, Maluku Utara, yang tidak layak konsumsi.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan hal ini setelah Komisi IV DPR melaporkan bahwa 1.200 ton beras di gudang Bulog tersebut dianggap tidak layak.

“Beras yang diberikan ke masyarakat harus berkualitas baik, tidak boleh ada alasan,” kata Arief kepada wartawan di Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta.

“Bulog bertugas mendistribusikan bantuan pangan, dan bantuan itu harus layak,” tambahnya.

Dia menjelaskan bahwa Bulog juga bertanggung jawab untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan, yang memerlukan standar kualitas yang terjaga.

“Tidak boleh ada stok yang kualitasnya buruk,” tegasnya.

Arief mengatakan kualitas beras di gudang tergantung pada penanganan yang tepat dan, jika diperlukan, reproses.

“Gudang selalu punya stok lama, stok baru, dan sebagian butuh perawatan. Itu normal. Tapi yang sampai ke konsumen harus bagus dan aman,” ujarnya.

Dia mencatat bahwa Bapanas melakukan inspeksi mendadak di gudang-gudang bersama perwakilan Bulog.

“Ada sekitar 1.580 gudang. Kami sudah minta direktur, kepala cabang, dan kepala daerah Bulog untuk melakukan pengecekan di setiap fasilitas,” katanya.

Menanggapi pertanyaan tentang lambatnya distribusi stok lama, Arief mengatakan arus masuk dan keluar harus sesuai dengan siklus panen. “Pergerakan barang harus seimbang dengan produksi,” jelasnya.

Dia juga menekankan perlunya memperkuat saluran distribusi pangan yang ada dan mengatakan Koperasi Desa Merah Putih bisa menjadi tulang punggung.

“Kita perlu saluran-saluran itu. Kita harus manfaatkan infrastruktur yang sudah tersedia,” kata Arief.

MEMBACA  UMKM untuk terlibat secara langsung dan daring dalam Pekan Olahraga Nasional