Racquel Oden telah bekerja di bidang perbankan global selama lebih dari dua puluh tahun. Nasehat yang dia berikan kepada keluarga dan teman-temannya adalah untuk fokus pada masa pensiun sedini mungkin. Dia juga bilang lebih baik prioritaskan investasi daripada bayar hutang kuliah, dan pilih deposito daripada tabungan biasa.
Artikel ini berdasarkan percakapan dengan Racquel Oden, kepala divisi kekayaan dan perbankan privat HSBC di AS. Teksnya sudah disunting agar lebih singkat dan jelas.
Saya sudah bekerja di perbankan global untuk HSBC, JPMorgan Chase & Co., Merril Lynch, dan banyak lagi. Selama bertahun-tahun, saya telah memberikan banyak saran kepada klien saya tentang menabung, mengatur anggaran, berinvestasi, pensiun, dan perencanaan keuangan.
Untuk keluarga dan teman-teman saya, saran keuangan paling penting yang saya berikan adalah mulai menyisihkan uang sesegera mungkin. Kamu tidak pernah terlalu muda untuk mulai menabung atau berinvestasi. Banyak hal yang bahkan Generasi Z bisa lakukan sekarang untuk mencapai tujuan keuangan mereka, seperti menabung untuk uang muka rumah, liburan impian ke luar negeri, pernikahan mewah, atau bahkan pensiun dini.
Saya tahu kedengarannya masih lama, tapi kamu harus selalu menabung untuk pensiun dengan menyetor ke dana pensiunmu. Pada waktu yang sama, kamu juga harus punya cukup uang di rekening tabungan pribadi untuk biaya hidup enam bulan ke depan, untuk jaga-jaga kalau kamu kehilangan pekerjaan. Uang ini saya sebut sebagai dana darurat, yang bisa dipakai untuk kebutuhan pokok seperti sewa apartemen, cicilan mobil, belanja bulanan, dll.
Saya rasa banyak investor muda yang bingung kapan harus mulai berinvestasi. Kita sering mikir, “Saya perlu punya banyak uang dulu untuk berinvestasi.” Saya ingin hilangkan pikiran seperti itu. Jumlah uang berapapun akan lebih menguntungkan di pasar uang daripada di rekening tabungan, yang bunganya sangat kecil atau tidak ada. Setelah kamu punya lebih dari dana darurat, kamu bisa buat rekening lain untuk mempersiapkan investasi.
Yang bagus dari berkonsultasi dengan penasihat keuangan adalah kebanyakan bank tidak langsung mengenakan biaya untuk layanan ini. Membuat rencana adalah langkah awal untuk berinvestasi, dan ini cara yang nyaman karena kamu bisa duduk dan bertanya pada diri sendiri, “Apa yang ingin saya capai dengan keuangan saya? Apakah saya ingin beli rumah, rencanakan pernikahan, atau jalan-jalan besar?” Dengan rencana ini, kamu bisa berpikir lebih dari sekadar pensiun.
Saya menyarankan orang untuk membayangkan hidup mereka seperti beberapa ember yang berbeda – misalnya, menabung untuk rumah bisa jadi satu ember. Setiap ember atau tujuan keuangan besar ini punya jangka waktu yang berbeda-beda. Membuat rencana keuangan yang lebih besar bisa membantumu memahami waktu untuk setiap tujuan dengan lebih baik dan mengurangi rasa cemas tentang berinvestasi.
Kita suka menonton TikTok dan berselancar di Instagram, tapi tolonglah, pelajari dulu dasar-dasarnya sebelum kamu lihat-lihat di sana. Mendekatlah ke sumber daya tradisional, seperti penasihat keuangan di bankmu. Kamu boleh ikuti influencer media sosial untuk beberapa hal, tapi jangan untuk sesuatu yang penting seperti keuanganmu. Biasakan diri dengan sumber informasi tradisional ini, seperti bank – bukan berarti kamu akhirnya harus memilih mereka atau layanannya. Kamu bisa cari-cari dan temukan penasihat keuangan yang tepat untukmu.
Rekening giro dan tabungan adalah rekening dengan bunga terendah saat ini. Produk jangka pendek seperti deposito, atau Certificate of Deposit, sejenis rekening tabungan yang memberi bunga tetap, bisa jadi pilihan yang lebih baik daripada rekening tabungan biasa. Deposito bisa pilihan yang bagus, memungkinkan kamu melakukan investasi jangka pendek, misalnya sembilan bulan, dan dapat bunga sampai 4% dalam beberapa kasus. Tapi ingat, suku bunga ini selalu berubah, jadi kamu harus selalu update.
Saya menyarankan klien untuk, tentu saja, bayar cicilan bulanan minimum yang harus dibayar. Tapi konsep melunasi hutang student loan seharusnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena punya uang tunai – dan memastikan uangmu bekerja untukmu – adalah cara yang lebih pintar. Tapi, kalau uangmu hanya menganggur di rekening giro, tidak dapat bunga, maka lebih baik lunasi hutang kuliahnya karena dalam kasus ini, uangmu tidak bekerja untukmu. Kamu tidak mendapatkan hasil apa pun dari uang yang menganggur di rekening giro. Tapi, mengurangi hutang juga menaikkan nilai kredit skormu, jadi ini juga perlu dipikirkan.
Apakah kamu punya cerita tentang perencanaan keuangan? Jika ya, silakan hubungi editornya, Manseen Logan, di [email protected].
Baca artikel aslinya di Business Insider.