Peringatan Ken Griffin untuk Trump dan Partai Republik: “Jangan Remehkan Betapa Menyebalkannya Inflasi 3%”

Buat CEO Citadel, Ken Griffin, dampak politik dari inflasi yang masih tinggi itu sangat jelas.

Inflasi sudah turun banyak, dari 9% di tahun 2022 ke 2.9% berdasarkan laporan CPI terbaru pemerintah. Metode ukur inflasi favorit Fed, yaitu Core PCE, juga naik 2.9% di bulan Agustus, sama seperti kenaikan di bulan Juli.

Tapi inflasi agak sulit turun karena tarif berlaku, dan Griffin memperkirakan inflasi akan terus berada di kisaran 2.5% sampai 3% tahun depan, masih di atas target Fed yang 2%.

“Para pemilih Amerika sudah lelah dengan inflasi,” kata dia ke CNBC pada hari Kamis.

Di tahun 2024, tingginya biaya hidup adalah titik utama dalam kampanye pemilihan kembali Trump, dan inflasi era Biden merugikan Partai Demokrat. Mereka kalah di Gedung Putih dan Kongres, sementara Trump menang di semua tujuh negara bagian swing.

Banyak pemilih menyalahkan kebijakan Partai Demokrat—termasuk pengeluaran stimulus—untuk biaya hidup yang tinggi terus menerus, begitu temuan jajak pendapat keluar.

“Tidak ada keraguan bahwa presiden dan Partai Republik berkuasa karena rasa frustrasi dengan inflasi,” kata Griffin. “Saya tidak akan meremehkan betapa menyebalkannya tingkat inflasi 3% bagi puluhan juta keluarga Amerika.”

Inflasi bisa jadi topik besar di pemilu tengah tahun depan, saat Partai Republik berusaha mempertahankan mayoritas tipis di DPR dan Senat. Dan pemilih mulai tidak suka dengan ekonomi di bawah Trump.

Jajak pendapat Reuters/Ipsos baru-baru ini menunjukkan hanya 28% yang setuju dengan cara Trump menangani biaya hidup mereka. Jajak pendapat YouGov/Economist mencatat persetujuan terhadap Trump soal ekonomi di titik terendahnya, yaitu 35%.

Satu indikator keterjangkauan yang jadi masalah buat Trump adalah tingginya suku bunga KPR. Tapi saat Trump meminta bantuan Fed untuk pemilik rumah, banyak orang khawatir dengan pengaruh politik terhadap lembaga independen ini.

MEMBACA  WBD, RIVN, SQ, LYV dan banyak lagiWBD, RIVN, SQ, LYV dan lainnya

Trump baru-baru ini dikritik karena menekan Federal Reserve dan mengancam kemandiriannya. Para pengkritik bilang usahanya untuk menunjuk orang-orang yang setia ke Fed, seruan publik untuk menurunkan suku bunga, dan percobaan untuk memberhentikan gubernur adalah langkah jelas untuk mempengaruhi kebijakan moneter demi tujuan politik.

Griffin menyarankan bahwa kemandirian Fed yang berlanjut akan menguntungkan Trump.

“Kalau saya jadi presiden, saya akan biarkan Fed melakukan tugasnya,” ujarnya. “Saya akan biarkan Fed memiliki kemandirian yang terlihat dan nyata sebanyak mungkin, karena Fed sering harus membuat pilihan yang cukup sulit.”

Komite Federal Open Market Committee memotong suku bunga sebesar seperempat persen awal bulan ini untuk membantu pasar tenaga kerja yang melambat. Langkah ini terjadi setelah berbulan-bulan tekanan terus menerus dari pemerintahan Trump kepada Ketua Fed Jerome Powell dan anggota komite lain untuk memotong suku bunga.

Meski begitu, Presiden Donald Trump sudah menyuarakan untuk memotong suku bunga lebih jauh, meski langkah itu kemungkinan akan berisiko menaikkan harga lagi.

Griffin memperingatkan bahwa terkikisnya kemandirian Fed bisa menyebabkan orang Amerika menyamakan Gedung Putih dan bank sentral.

“Kalau presiden dianggap mengendalikan Fed, lalu apa yang terjadi saat pilihan-pilihan sulit itu harus dibuat?”

Fortune Global Forum kembali pada 26–27 Oktober 2025 di Riyadh. CEO dan pemimpin global akan berkumpul untuk acara dinamis hanya dengan undangan yang membentuk masa depan bisnis. Ajukan permohonan undanggan.