Bursa Asia Melemah Imbas Koreksi Saham Farmasi Pasca-Penetapan Tarif Impor Baru oleh Trump

Jumat, 26 September 2025 – 08:56 WIB

Jakarta, VIVA – Pasar saham Asia-Pasifik turun jauh saat buka perdagangan Jumat pagi. Koreksi ini terjadi setelah saham-saham perusahaan farmasi turun. Ini menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang tarif impor baru untuk barang-barang seperti furnitur, truk berat, dan produk farmasi.

Baca Juga :

IHSG Ditutup Anjlok Lebih dari 1 Persen, Cek 3 Saham Catat Lompatan Pesat

Dalam postingannya di Truth Social, Trump menulis bahwa setiap produk farmasi bermerek akan kena bea masuk 100 persen. Kecuali untuk perusahaan yang bangun pabrik produksi obat di AS. Pengumuman ini akan berlaku mulai 1 Oktober 2025.

Saham-saham farmasi langsung turun. Saham Sumitomo Pharma anjlok 3,03 persen. Saham Daiichi Sankyo dan Chugai Pharmaceutical juga turun signifikan, masing-masing 3,34 persen dan 2,18 persen.

Baca Juga :

Bursa Asia Dibuka Beragam Seiring Investor Kompak Jual Saham Teknologi di Wall Street

Trump juga mengatakan impor truk berat akan kena tarif 25 persen. Untuk produk seperti lemari dapur dan meja rias, tarifnya 50 persen. Sedangkan untuk furnitur berlapis kain, tarifnya 30 persen.

Presiden AS Donald Trump berpidato di Sidang Umum PBB ke-80, (23/9)

Baca Juga :

Bursa Asia Anjlok Imbas Pernyataan Kurang Memuaskan Bos The Fed

Dikutip dari CNBC, Trump juga telah tanda tangani perintah eksekutif yang setujui proposal agar TikTok tetap bisa beroperasi di AS. Nilai transaksi bisnisnya disebut-sebut mencapai US$14 miliar.

Indeks pasar saham di berbagai negara Asia juga melemah:
– **Jepang:** Nikkei 225 turun 0,28%, tapi Topix naik 0,39%.
– **Korea Selatan:** Indeks Kospi turun 1,86% dan memimpin penurunan di kawasan Asia. Indeks Kosdaq turun 1,45%.
– **Australia:** S&P/ASX 200 turun 0,23%.
– **Hong Kong:** Indeks Hang Seng dibuka lebih rendah.

MEMBACA  Pengangkatan Terbesar PPPK 2024 untuk Honorer K2 & Non-K2 Teknis Lulusan SD

Wall Street juga tutup melemah. Indeks S&P 500 turun 0,50%, Nasdaq Composite turun, dan Dow Jones merosot 0,38%. Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik. Saham perusahaan seperti Oracle dan Tesla juga mengalami koreksi cukup tajam.

Halaman Selanjutnya