Ini terjadi lagi. Kebijakan baru ini paling berat dampaknya untuk orang-orang yang paling sulit menerimanya: pengusaha dan bisnis kecil. Minggu lalu, Presiden mengeluarkan sebuah pengumuman yang mewajibkan bayaran $100,000 untuk setiap permohonan visa H-1B baru. Tujuannya adalah untuk melindungi pekerjaan orang Amerika. Itu tujuan yang bagus, tapi jika dilihat dari kenyataan di lapangan, efeknya sangat buruk bagi perusahaan-perusahaan kecil yang cepat tumbuh di luar kota-kota besar.
Buat perusahaan seperti Apple, Microsoft, atau Google, $100,000 itu jumlah yang kecil. Perusahaan-perusahaan ini sudah bayar insinyur mereka $200,000 atau $300,000 per tahun. Tambahan $100,000 untuk mempekerjakan tenaga ahli tidak masalah bagi mereka. Tapi jika kamu menjalankan perusahaan teknologi kecil di kota seperti Raleigh, Austin, Atlanta, atau Denver, ceritanya jadi beda sekali. Gaji rata-rata untuk software engineer di tempat-tempat ini sekitar $130,000 sampai $150,000. Menambah $100,000 lagi seperti menggandakan biaya untuk satu insinyur. Untuk startup, hal ini membuat visa H-1B tidak mungkin digunakan. Sangat memberatkan. Ini bisa menentukan antara bisa merekrut atau tidak.
Saya sudah mengalaminya sendiri, jadi saya yakin bahwa untuk usaha kecil, setiap dolar sangat penting. Satu pajak baru, satu aturan baru, satu biaya baru bisa membuat perusahaan-perusahaan kecil ini bangkrut. Itulah kenyataan sehari-hari untuk pemilik bisnis kecil di seluruh negeri.
Inilah sebabnya pengumuman tentang H-1B ini akan ada konsekuensi yang tidak diinginkan. Kebijakan ini tidak cuma membuat hidup pengusaha lebih sulit. Tapi juga membuat perusahaan besar semakin diuntungkan. Mereka bisa tetap merekrut. Mereka bisa tetap menarik talenta global terbaik.
Dan ironisnya, bisnis kecillah yang sebenarnya menciptakan banyak lapangan kerja. Dari situlah ide-ide baru berasal. Lebih dari 60% pekerjaan baru dibuat oleh bisnis kecil, bukan yang besar. Mereka yang mengambil risiko, membangun tim, dan menciptakan peluang di komunitas di luar Silicon Valley. Ini lagi-lagi contoh kebijakan yang seolah-olah seluruh ekonomi terlihat seperti San Francisco. Padahal tidak.
Ada solusi sederhana. Atur biayanya berdasarkan ukuran atau pendapatan perusahaan. Biarkan perusahaan besar bayar penuh. Perusahaan kecil bayar lebih sedikit. Dengan begitu, penyalahgunaan sistem visa bisa dikurangi tanpa menutup akses bisnis kecil ke talenta. Karena pada akhirnya, kita ingin kebijakan yang melindungi pekerjaan orang Amerika, iya. Tapi kita juga ingin kebijakan yang melindungi pengusaha dan inovasi Amerika, yang merupakan aset strategis terpenting selama 250 tahun terakhir.
Jika kita terus membangun tembok yang hanya bisa didaki oleh perusahaan terbesar, ekonomi kita akan didominasi oleh beberapa raksasa saja. Persaingan yang kurang menyebabkan inovasi yang kurang juga. Pengusaha pantas dapat perlakuan yang lebih baik. Dan, jika kita ingin perusahaan-perusahaan hebat Amerika berikutnya datang tidak hanya dari Silicon Valley tapi juga dari Raleigh, Atlanta, atau Austin, kita tidak perlu kebijakan lagi yang menghancurkan mereka sebelum mereka bisa berkembang.
Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan komentar Fortune.com adalah pandangan penulisnya saja dan tidak selalu mencerminkan pendapat dan keyakinan Fortune.
Fortune Global Forum kembali pada 26–27 Oktober 2025 di Riyadh. CEO dan pemimpin global akan berkumpul untuk acara eksklusif yang membentuk masa depan bisnis. Ajukan permohonan undangan.