BGN Pastikan Respons Optimal untuk Penanganan Keracunan Makanan di Sulawesi Tengah

Jakarta (ANTARA) – Badan Gizi Nasional (BGN) telah mengirim tim untuk memastikan respons maksimal bagi semua korban keracunan makanan, yang diduga disebabkan oleh makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah.

“BGN dan semua pihak terkait terus bekerja keras untuk memastikan penanganan terbaik dan melakukan investigasi menyeluruh terhadap kejadian ini,” kata Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat BGN Khairul Hidayati dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

Hingga Sabtu, total pasien keracunan makanan yang dirawat di rumah sakit telah mencapai 335 orang sejak kasus pertama dilaporkan pada Rabu (17 September).

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Trikora, Feldy Deki, menyatakan bahwa dari jumlah tersebut, 301 pasien telah pulih dan kembali ke rumah, sementara 34 lainnya masih menjalani perawatan dengan gejala sesak napas dan kram otot.

“Rumah sakit telah memberikan penanganan maksimal dengan menyediakan obat-obatan dan perawatan medis sesuai gejala setiap pasien,” ujarnya.

Untuk memperkuat layanan, rumah sakit telah menerima dukungan tambahan tenaga medis dari RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.

“Dukungan ini sangat penting dan berharga bagi kami, keluarga pasien, dan pasien sendiri, terutama dalam hal dukungan psikologis. Kami menghargai langkah cepat semua pihak yang fokus menangani kejadian ini,” katanya.

Perwakilan tim medis Kementerian Kesehatan, Rusmin, memastikan bahwa kondisi pasien yang dirawat stabil, dan menambahkan bahwa berdasarkan pemeriksaan tinja dan wawancara medis, tidak ada tanda-tanda kerusakan saraf atau masalah kesehatan serius.

BGN telah memastikan akan bergerak cepat untuk menangani pasien melalui koordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan, TNI, Diskominfo, dan pemerintah daerah.

Lembaga itu juga sedang menyelidiki unit layanan pemenuhan gizi (SPPG), yang menyediakan makanan untuk program makan gratis tersebut, bersama dengan kepolisian.

MEMBACA  Wartawan tertangkap menggunakan Kecerdasan Buatan untuk membuat cerita dan kutipan palsu

Berita terkait: Indonesia akan evaluasi program makan gratis usai kejadian keracunan makanan
Berita terkait: Indonesia selidiki Program Makan Gratis setelah 194 siswa jatuh sakit
Berita terkait: Ratusan warga yang keracunan makanan di Garut ditangani tim medis

Penerjemah: Lintang Budiyanti, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025