Jakarta (ANTARA) – Indonesia berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam transformasi dan menyediakan pendidikan yang relevan dengan tantangan global di abad ke-21.
Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Mohammad Oemar, menyampaikan hal itu pada KTT 7th Creativity in Education Summit (CES), yang diselenggarakan pada 17-18 September 2025, di Markas Besar UNESCO di Paris, menurut pernyataan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris yang diterima di Jakarta pada Minggu.
Forum tersebut menekankan pentingnya keselarasan antara asesmen dan pedagogi, yang memposisikan kreativitas sebagai hasil belajar inti.
Oemar menyatakan bahwa salah satu strategi untuk merealisasikan komitmen Indonesia di bidang pendidikan adalah melalui reformasi kurikulum besar-besaran dengan penerapan pendekatan _Deep Learning_.
Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mendorong pemahaman mendalam, berpikir kritis, dan penerapan pengetahuan dalam berbagai konteks.
Oemar menekankan bahwa reformasi pada intinya memberdayakan guru dan sekolah untuk menciptakan pengalaman belajar yang berpusat pada siswa, kontekstual, dan berbasis kompetensi.
Dalam forum tersebut, panitia mengakui 50 proyek pendidikan berbasis teknologi kreatif dari seluruh dunia dalam 2025 Creativity in School Awards, yang mengakui inisiatif sekolah atau pendidik terbaik dan memberikan dukungan pendanaan lanjutan pada tahun 2026.
Satu-satunya proyek kreatif dari Indonesia dilaksanakan oleh Virtual Education Academy (VEA) yang berbasis di Pontianak. VEA, yang dipimpin oleh Rahmat Putra Yuda, mempresentasikan studi kasus tentang penggunaan Google LM Notebook dengan AI di SMPN 13 untuk mentransformasi pembelajaran Bahasa Inggris.
Perutusan Tetap Indonesia untuk UNESCO, Satrya Wibawa, mengungkapkan apresiasinya terhadap proyek kreatif VEA.
“Ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menyusun sistem pendidikannya untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga berkontribusi pada wacana global tentang masa depan pendidikan,” kata Wibawa.
Hal ini, katanya, sejalan dengan program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yang meluncurkan inisiatif Rumah Pendidikan pada 21 Januari 2025.
Portal digital ini menyatukan ratusan layanan pendidikan yang sebelumnya terfragmentasi menjadi satu ekosistem terintegrasi, sehingga memperkuat akses, efisiensi, dan inovasi dalam pendidikan di seluruh Indonesia.
“Indonesia menempatkan siswa di pusat pembelajaran, memperkuat pendidikan karakter, dan mengembangkan kompetensi yang relevan dengan abad ke-21,” ujar Wibawa.
Indonesia, kata dia, menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat pendidikan berbasis digital yang adaptif dan inklusif.
Berita terkait: Indonesia ingin jadi pemimpin global ekonomi syariah lewat pendidikan
Berita terkait: Sains dan nasionalisme kunci untuk SDM Indonesia: Menteri
Berita terkait: Indonesia ingin perkuat peran dalam sains global dengan bantuan UE
Penerjemah: Katriana, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025