Komisi Pemilihan Umum Malawi mengingatkan partai Lazarus Chakwera dan Peter Mutharika untuk tidak menyatakan kemenangan.

Ketua komisi pemilihan umum Malawi telah memperingatkan partai-partai politik untuk tidak terburu-buru mendeklarasikan kemenangan elektoral, dengan menyatakan bahwa mereka seharusnya menunggu hasil resmi.

Peringatan Annabel Mtalimanja itu disampaikan setelah partai-partai dari dua calon presiden utama, yakni petahana Lazarus Chakwera dan pendahulunya Peter Mutharika, mengklaim bahwa mereka telah memenangkan pemilu yang digelar Selasa lalu.

Berbicara dalam konferensi pers pada hari Kamis, Ms. Mtalimanja menegaskan bahwa hanya komisi yang memiliki mandat untuk mengumumkan hasil.

Rakyat Malawi telah dengan antusias menanti hasilnya, namun komisi hingga kini belum merilis apapun – meskipun faktanya hampir seluruh suara telah dihitung.

Komisi diperkirakan akan mengumumkan hasilnya hanya setelah semua suara diagregasi dan diverifikasi guna menghindari kemungkinan hasil akhirnya dapat ditantang.

Seorang kandidat perlu memenangkan lebih dari 50% suara, atau putaran kedua akan dilaksanakan.

Pemilu tahun 2019 lalu dinodai kontroversi ketika pengadilan tertinggi membatalkan kemenangan Presiden Mutharika kala itu, dengan menyitir banyaknya ketidakberesan.

Chakwera, 70 tahun, memenangkan pemilihan ulang dengan selisih yang lebar, yang melambungkan namanya ke kursi kepresidenan.

Mutharika, 85 tahun, berharap untuk mendapatkan kembali jabatannya dalam suatu comeback politik yang dramatis.

Orang-orang Malawi juga memberikan suara dalam pemilihan parlemen dan lokal setelah kampanye yang didominasi oleh krisis ekonomi yang memburuk, yang mengakibatkan kelangkaan bahan bakar dan valuta asing yang parah.

Tingkat inflasi resmi mendekati 30%, dengan harga seekor ayam beku di supermarket ibu kota Lilongwe berkisar $20 (£15), di suatu negara dimana masyarakatnya hidup dengan rata-rata $2 per hari.

MEMBACA  Jaksa mundur setelah diperintahkan untuk menghentikan kasus terhadap walikota NYC