Langkah terbaru Departemen Keuangan AS ini merupakan bagian dari upaya untuk mempersulit Iran menjual minyak ke luar negeri.
Diterbitkan Pada 16 Sep 202516 Sep 2025
Klik di sini untuk membagikan di media sosial
share2
Amerika Serikat telah mengeluarkan gelombang sanksi baru terhadap Iran, yang menargetkan individu dan entitas yang dinyatakan terlibat dalam transfer dana ilegal yang menguntungkan kegiatan militer negara tersebut.
Kantor Pengendalian Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan AS mengonfirmasi pada Selasa bahwa mereka telah memberikan sanksi kepada lebih dari selusin individu dan perusahaan Iran yang berbasis di Hong Kong dan Uni Emirat Arab.
Cerita yang Direkomendasikan
list of 3 itemsend of list
Menurut OFAC, mereka yang ditargetkan telah membantu memindahkan dana untuk kepentingan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dan Kementerian Pertahanan Iran.
Sebagian dari uang itu berasal dari penjualan minyak Iran, tambah Departemen Keuangan AS.
“Jaringan ‘perbankan bayangan’ Iran seperti ini — yang dijalankan oleh fasilitator keuangan ilegal tepercaya — menyalahgunakan sistem keuangan internasional, dan mengelak dari sanksi dengan mencucikan uang melalui perusahaan cangkang di luar negeri dan mata uang kripto,” bunyi pernyataan tersebut.
John K Hurley, Wakil Menteri Keuangan AS untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, menambahkan bahwa pemerintahan Trump akan terus mengganggu aliran uang yang masuk ke “program senjata Iran dan aktivitas jahat di Timur Tengah dan sekitarnya”.
Pemerintah AS menyatakan bahwa warga negara Iran Alireza Derakhshan dan Arash Estaki Alivand, yang keduanya masuk dalam daftar sanksi baru, memfasilitasi pembelian mata uang kripto senilai $100 juta untuk pemerintah Iran.
Akibat sanksi ini, mereka serta orang dan entitas lain yang menjadi target kehilangan hak atas segala aset yang dipegang di AS. Perusahaan dan warga negara AS juga dilarang berbisnis dengan mereka.
Langkah ini merupakan bagian dari tujuan Presiden AS Donald Trump untuk mendorong ekspor minyak Iran “ke nol”.
Teheran belum memberikan tanggapan atas langkah tersebut.
Pada bulan Agustus, AS menindak jaringan global perusahaan milik pengirim kapal Yunani, Antonios Margaritis.
“Margaritis telah memanfaatkan pengalaman puluhan tahunnya di industri perkapalan untuk secara tidak sah memfasilitasi pengangkutan dan penjualan minyak bumi Iran,” klaim Departemen Keuangan AS.
Penargetan terhadap Margaritis menyusul beberapa putaran sanksi lainnya yang dirancang untuk membuat Teheran semakin kesulitan menjual minyaknya ke luar negeri.