Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Udara I Gusti Ngurah Rai di Bali pada hari Sabtu untuk segera meninjau dampak banjir di beberapa wilayah di Denpasar.
Pesawat kepresidenan yang membawa Presiden Prabowo mendarat di Bali dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada Sabtu pagi.
Kedatangan Prabowo di Bali disambut oleh sejumlah pejabat, termasuk Gubernur Bali I Wayan Koster, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal Piek Budyakto, dan Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya.
Pada upacara penyambutan di Pangkalan Udara I Gusti Ngurah Rai, Presiden menyapa setiap pejabat dan langsung naik ke mobil presiden Maung Garuda, didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Di Bali, kepala negara berjadwal meninjau dampak banjir di Pasar Badung, Kota Denpasar, termasuk area basement pasar dan kios-kios yang terendam.
Kemudian, beliau akan berkeliling area pasar dan bertemu dengan pedagang serta warga yang terdampak banjir.
Agendanya berlanjut dengan mengunjungi pengungsi di posko evakuasi Banjar Kesambi, Kesiman, Kota Denpasar. Beliau juga akan melayat ke rumah salah satu korban banjir di Serangan, Denpasar Selatan.
Setelah menyelesaikan kunjungan kerja ke Denpasar, Presiden Prabowo dan rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Istana Tampak Siring di Kabupaten Gianyar pada sore hari.
Bencana hidrometeorologi basah ini terjadi setelah Bali diguyur hujan deras selama lebih dari 24 jam yang dimulai pada Selasa, 9 September.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan curah hujan mencapai 385 milimeter, setara dengan akumulasi hujan penuh satu bulan.
Pada 10 September, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat banjir besar dan tanah longsor di 123 lokasi di tujuh kabupaten/kota di Bali: Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, Klungkung, Karangasem, dan Jembrana.
Hingga Jumat malam, BPBD melaporkan bencana tersebut menelan 17 korban jiwa dan lima orang masih dinyatakan hilang.