Pemerintah RI Tegaskan Cadangan Devisa Kuat Meski Penerimaan Pajak Melambat

Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pada hari Jumat bahwa Indonesia punya cadangan uang tunai yang cukup untuk menjaga program pembangunan tetap berjalan meskipun penerimaan pajak melambat tahun ini.

“Bahkan jika pendapatan pajak tidak mencapai target, tidak usah khawatir. Kami masih memiliki saldo anggaran berlebih yang signifikan dari tahun lalu,” kata Sadewa kepada wartawan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

“Jangan takut bahwa pemerintah tidak punya uang untuk membangun,” tambahnya.

Saldo anggaran berlebih dari APBN 2025 tercatat sebesar Rp457,5 triliun.

Dari jumlah tersebut, Rp16 triliun telah dialokasikan untuk mendanai program Koperasi Merah Putih, sementara Rp85,6 triliun disisihkan untuk membantu menutup defisit anggaran yang melebar.

Berita terkait: Tidak ada pajak baru di 2026, hanya reformasi, kata Menteri Keuangan

Sadewa mengakui pendapatan pajak melambat pada semester pertama 2025, khususnya dalam Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah, akibat belanja rumah tangga yang lebih lemah dan kinerja ekonomi yang melunak.

Namun, ia menyatakan optimisme bahwa pendapatan akan pulih pada kuartal terakhir, didukung oleh program stimulus dan suntikan modal Rp200 triliun ke lima bank besar untuk mendorong sektor riil.

“Jika semua program dijalankan sesuai rencana, saya yakin target akan tercapai dan pertumbuhan ekonomi akan mencapai level yang kami proyeksikan,” ujarnya.

Direktorat Jenderal Pajak melaporkan penerimaan pajak negara per Juli mencapai Rp990 triliun, turun 5,29 persen dari Rp1.045,3 triliun pada tahun sebelumnya.

Meskipun terjadi penurunan, Dirjen Bimo Wijayanto mengatakan bagian penerimaan pajak dari total pendapatan negara naik 1,67 persen dibandingkan periode yang sama di 2024.

Berita terkait: Kementerian rencanakan pertukaran data otomatis untuk optimalkan penerimaan pajak

MEMBACA  Sinyal pekerjaan yang lemah, penekanan harga yang lebih kuat menyoroti potensi dilema Fed

Penerjemah: Imamatul Silfia, Kuntum Khaira Riswan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025