Kamis, 11 September 2025 – 22:24 WIB
Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto menerima tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 11 September 2025. Pertemuan ini membahas pembentukan komisi investigasi independen untuk menyelidiki kericuhan demonstrasi yang terjadi pada tanggal 25 – 30 Agustus 2025 lalu.
Perwakilan Gerakan Nurani Bangsa, Lukman Hakim Saifuddin, menyatakan bahwa Presiden Prabowo menyetujui usulan pembentukan tim investigasi independen tersebut.
Aksi unjuk rasa pada 28 Agustus 2025 lalu diwarnai oleh perusakan fasilitas umum, penjarahan, hingga merenggut nyawa seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Barracuda milik Brimob Polri.
"Saya ingin sampaikan di sini bahwa salah satu tuntutan masyarakat sipil yang juga menjadi aspirasi kami dari GNB adalah perlunya dibentuk Komisi Investigasi Independen terkait dengan kejadian prahara Agustus beberapa waktu yang lalu, yang menimbulkan jumlah korban jiwa, korban kekerasan, luka-luka, dan seterusnya cukup banyak. Presiden menyetujui pembentukan itu, dan detailnya tentu nanti pihak Istana akan menyampaikan bagaimana formatnya," kata Lukman.
Lukman mengatakan bahwa pembentukan tim investigasi independen perlu dilakukan agar tidak menimbulkan fitnah kepada masyarakat sipil, termasuk aktivis dan mahasiswa yang menggelar demonstrasi.
Lukman menilai unjuk rasa menyampaikan pendapat merupakan hak setiap warga negara yang dilindungi oleh konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 45).
"Demo itu sebenarnya mahasiswa, para aktivis itu kan secara damai sebagaimana biasa mereka mengekspresikan tuntutannya, itu adalah sesuatu yang dijamin oleh konstitusi. Lalu kan kemudian berubah menjadi tindakan kekerasan, perusakan fasilitas umum, bahkan penjarahan dan lain sebagainya, pembakaran-pembakaran, dan itu kemudian menimbulkan fitnah, tuduhan-tuduhan macam-macam. Itulah kenapa lalu kemudian agar menghilangkan semua fitnah, tuduhan-tuduhan, saling tuduh satu kepada yang lain, maka harus diinvestigasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Lukman menjelaskan alasan mengapa harus komisi yang independen, karena mereka yang ditugaskan menyelidiki itu harus orang-orang yang berintegritas tinggi, profesional, dan mandiri.
"Komisi Investigasi Independen ini (diharapkan) memiliki kewenangan yang kuat untuk menjalankan peran, fungsi, dan tugasnya," kata Lukman.
Adapun para tokoh yang turut serta dalam pertemuan bersama Presiden Prabowo, di antaranya yaitu, Sinta Nuriyah Wahid; Quraish Shihab; Pdt. Gomar Gultom; Romo Franz Magnis-Suseno; Omi K. Nurcholis Majid; Lukman Hakim Saifuddin; Erry Riyana Hardjapamekas; Alissa Wahid; Komaruddin Hidayat; Francisia SS Seda; dan Laode M Syarif.