Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Menteri Sosial Indonesia Saifullah Yusuf mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintah sudah mulai menggunakan pemetaan bakat berbasis DNA untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi siswa di inisiatif pendidikan publik baru mereka, Sekolah Rakyat.
“Sekolah ini memakai kurikulum yang disesuaikan berdasarkan kekuatan setiap anak. Tidak ada ujian akademik — cuma penilaian bakat aja,” kata Yusuf, yang juga dikenal sebagai Gus Ipul, selama kunjungan ke SRMP 14, sebuah sekolah percontohan di Kota Batu, Jawa Timur.
Di SRMP 14, para siswa menjalani evaluasi untuk mengidentifikasi sifat pribadi dan keterampilan mereka. Misalnya, Naila, seorang siswi kelas tujuh, ditemukan memiliki pemikiran kritis yang kuat dan perhatian terhadap detail.
Siswa lain, Love Sebening Wahid, menunjukkan sifat-sifat seperti kesosialan, ketulusan, kemampuan memecahkan masalah, jiwa kompetitif, dan visi.
Yusuf mengatakan pendekatan ini membantu guru membimbing siswa menuju karier yang cocok dengan bakat alami mereka, misalnya teknik atau kesehatan.
Berita terkait: Siswa Sekolah Rakyat akan terima laptop pada September: Wapres Gibran
Dia menambahkan bahwa proses belajar mengajar di SRMP 14 berjalan dengan baik, dengan dukungan kuat dari guru, pimpinan sekolah, dan wali. Sekolah ini digunakan sebagai model untuk kampus lain di seluruh Indonesia.
Kementerian Sosial juga berupaya menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk siswa dan staf.
Pengadaan laptop saat ini sedang dilakukan, dan semua siswa di SRMP 14 telah menerima delapan seragam berbeda, termasuk pakaian sekolah standar, seragam pramuka, jas lab, pakaian olahraga, piyama, dan jaket almamater.
SRMP 14 secara resmi dibuka pada 14 Juli 2025, menggunakan fasilitas yang sebelumnya dioperasikan oleh Unit Perlindungan Anak dan Layanan Sosial. Sekolah ini termasuk asrama untuk putra dan putri dan saat ini menampung 150 siswa yang diajar oleh 12 guru.
Program ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mereformasi sistem pendidikan Indonesia dengan lebih fokus pada bakat individu dan keterampilan praktis.
Berita terkait: 185 siswa Sekolah Rakyat akan menjalani pemeriksaan kesehatan lanjutan
*Penerjemah: Katriana
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025*