Oleh Georgina McCartney dan Arathy Somasekhar
HOUSTON (Reuters) – CEO ConocoPhillips, Ryan Lance, bilang ke karyawan pada hari Kamis bahwa salah satu alasan dia harus memotong hingga 25% tenaga kerja adalah karena perusahaan minyak dan gas AS ini menjadi kurang kompetitif saat fokus menelan pesaing yang lebih kecil.
Lance berbicara ke karyawan dalam raya town hall sehari setelah dia mengirimi karyawan video yang mengumumkan pemotongan kerja sebagai bagian dari restrukturisasi besar untuk pengurangan biaya.
Karyawan yang menonton rapat selama satu jam itu secara daring dan langsung di kantor pusat perusahaan di Houston pada pagi hari Kamis, juga tahu kemudian hari itu bahwa PHK akan dimulai paling cepat tanggal 10 November.
Lance bilang dia lebih memprioritaskan akuisisi terbaru daripada mengontrol biaya.
"Biaya dan daya saing perusahaan mungkin jadi kurang diperhatikan karena inisiatif-inisiatif dan hal-hal yang kami lakukan untuk alasan yang sangat nyata, alasan penting untuk perusahaan," kata Lance dalam rekaman town hall yang didengar Reuters.
"Saya menyalahkan diri sendiri karena tidak memperhatikan dan menjaga hal-hal lainnya agar tetap penting," tambah Lance, yang telah memimpin perusahaan selama 12 tahun.
"Saya harus lebih memperhatikannya," kata Lance, mengacu pada struktur dan kesehatan perusahaan yang berkelanjutan.
Conoco membeli perusahaan sejenis yang lebih kecil, Marathon Oil, tahun lalu seharga $22,5 miliar. Pada tahun 2021, mereka membeli Concho Resources seharga $9,7 miliar, dan juga mengakuisisi aset Permian dari raksasa minyak Shell seharga $9,5 miliar.
"Mungkin kami sedikit mundur dalam upaya pengurangan biaya… mungkin kami harusnya lebih pintar dalam cara melakukannya," kata Lance kepada karyawan di town hall.
Meski banyak yang mengira akan ada PHK setelah perusahaan memberi sinyal perlu memotong biaya, cakupan pengurangannya mengejutkan industri, kata Ed Hirs, seorang rekan energi di Universitas Houston.
"Ini seperti Lance melepas tangan dari kemudi," kata seorang sumber di Conoco yang hadir dalam rapat town hall hari Kamis.
Sumber itu, yang enggan disebut namanya karena tidak berwenang berbicara, mengatakan bahwa meski mereka menghargai kejujuran Lance, mereka juga merasa dia menghindari menjawab pertanyaan tertentu.
"Lance hanya berputar-putar menjawab pertanyaan dan tidak langsung jawab. Segalanya tidak terasa lebih transparan atau jelas setelah town hall," tambah sumber itu.
Seorang karyawan bertanya bagaimana orang akan di-PHK secara adil dan dengan martabat selama town hall hari Kamis. Suasana saat itu penuh kekecewaan dan frustrasi, kata sumber tersebut.
“Keputusan ini sangat berat, dan ini yang perlu kami lakukan untuk pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang perusahaan. Tim kepemimpinan eksekutif dan saya serius dalam hal ini, dan saya tidak meremehkan dampaknya pada orang, pada keluarga, dan pada tenaga kerja yang kami miliki di perusahaan kami,” kata Lance pada hari Jumat dalam pernyataan kepada Reuters.
Sementara perubahan manajemen diperkirakan akan diumumkan pertengahan September, tidak akan ada perubahan atau pemotongan untuk tim kepemimpinan eksekutif, kata seorang sumber yang mengenal masalah tersebut.
PEMOTONGAN TENAGA KERJA DI CONOCOPHILLIPS
PHK di Conoco adalah yang terbaru yang menimpa perusahaan minyak dan gas besar, sebuah industri yang menghadapi kenaikan biaya dan harga yang lebih rendah.
Pengurangan tenaga kerja ini bertentangan dengan janji Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan produksi minyak dan gas AS dan pengaruhnya di pasar global.
Biaya terkontrol Conoco telah naik sekitar $2 per barel dari 2021 hingga 2024, menjadi $13, sehingga perusahaan lebih sulit bersaing, kata Lance dalam pesan video hari Rabu.
"Itu masalah kami. Biaya per unit naik lebih cepat daripada produksi dan pendapatan kami, yang menggerogoti margin kami, dan jelas Anda tidak bisa membiarkan itu berlangsung selamanya," kata Lance selama town hall hari Kamis.
Conoco menargetkan penghematan biaya sekitar $1 miliar terkait akuisisi Marathon Oil tahun lalu, dan perusahaan juga ingin menghemat $1 miliar lagi pada akhir 2026 dari PHK dan langkah pengurangan biaya lainnya.
Pada bulan April, dua sumber memberitahu Reuters bahwa Conoco telah mempekerjakan firma konsultan manajemen Boston Consulting Group untuk menasihati program restrukturisasi dan PHK, yang secara internal disebut "Competitive Edge."
"Semua orang langsung buru-buru mencari pekerjaan lain setelah itu, karena kami tidak tahu hasilnya akan seperti apa dan siapa yang akan di-PHK karena banyak posisi di fasilitas yang sebenarnya tidak diperlukan," kata sumber kedua, yang keluar dari ConocoPhillips bulan lalu.