Warga Yerusalem Ditangkap Usai Corat-coret Pesan ‘Holocaust di Gaza’ di Stasiun Kereta Ringan

Seorang pria sebelumnya telah ditangkap dua kali karena mencorat-coret frasa yang sama di Yerusalem.

Setelah pernah diamankan dua kali sebelumnya, seorang warga Yerusalem berusia 27 tahun kembali ditangkap atas tuduhan menyemprotkan frasa “Terdapat Holocaust di Gaza” di stasiun pusat Jalur Kereta Ringan Yerusalem, demikian pernyataan Polisi Israel pada Minggu.

Pelaku sebelumnya pernah ditahan karena menuliskan frasa serupa pada salah satu dinding Gereja Makam Suci di Kota Tua Yerusalem, begitu juga di Tembok Barat.

Cat semprot graiti bertuliskan ”Terdapat Holocaust di Gaza,” di trotoar stasiun pusat kereta ringan di Yerusalem. (kredit: UNIT JURU BICARA POLISI)

Pada awal Agustus lalu, graffiti antisemit ditemukan di Tembok Barat dan Sinagog Agung.

Penjaga keamanan melihat coretan-coretan tersebut di dekat Gerbang Mugrabi pada pagi hari dan melaporkannya kepada Polisi Israel. Polisi kemudian menemukan bahwa seorang tersangka juga diduga menulis pesan serupa di dinding Sinagog Agung di pusat kota Yerusalem.

Graffiti tersebut telah dihilangkan dari Tembok Barat oleh para profesional konservasi dari Otoritas Purbakala Israel (IAA).

Para konservator menggunakan metode dan bahan khusus untuk penghilangan grafiti dari situs purbakala, yang berbasis air dan tidak menyebabkan kerusakan pada permukaan batu kuno, jelas IAA. Mereka berhasil menghilangkan seluruh coretan dan mengembalikan batu-batu kepada keadaan aslinya, demikian ditambahkan.

Rabi Shmuel Rabinowitz, rabi bagi Tembok Barat dan Situs-Situs Suci, mengutuk keras tindakan penodaan tersebut.
“Tempat suci bukanlah lokasi untuk mengekspresikan protes,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa polisi semestinya menemukan pelakunya dan mengambil tindakan yang tepat.

Ini merupakan cerita yang masih terus berkembang.

MEMBACA  Pertolongan Korban Gempa Jepang Berlomba Melawan Waktu Saat Batas Kelangsungan Hidup Semakin Dekat