Dana Kekayaan Norwegia Hentikan Investasi di Caterpillar Soal Penggunaan Bulldozer di Israel

Sebuah bulldozer Caterpillar D9 milik Israel di Gaza Utara.
– amir cohen/Reuters

Dana kekayaan negara Norwegia, yang terbesar di dunia, menjual saham perusahaan Caterpillar. Alasannya bukan karena untung atau uang, tapi karena perang di Gaza.

Mereka bilang ada resiko perusahaan alat berat AS itu berkontribusi pada penderitaan di wilayah Palestina. Mereka sebut ada bukti pihak Israel pakai bulldozernya untuk hancurkan properti secara tidak sah. Mereka juga jual saham di empat bank Israel, termasuk dua bank terbesar, dengan alasan yang mirip.

Keputusan investasi ini nunjukkin bahwa perang Gaza bikin Israel terisolasi dari sekutu Baratnya.

Dana ini mengelola hampir $2 triliun aset dari kekayaan minyak Norwegia, jadi punya saham rata-rata 1.5% di semua perusahaan publik global. Diurus oleh mantan manajer hedge fund, dana ini punya pendekatan kuat dan sering desak perusahaan untuk berubah atau jual saham atas dasar lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.

Dana Norwegia pegang saham Caterpillar sekitar 1.2%, senilai $2.4 miliar, di akhir 2024.

Caterpillar tidak memberikan komentar. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menolak berkomentar.

Awal bulan ini, dana ini bilang akan jual 11 dari 61 perusahaan Israel yang dimiliki sahamnya. Ini setelah Kementerian Keuangan Norwegia minta tinjau ulang investasinya di sana. Perintah ini muncul karena ada protes politik terkait laporan bahwa dana itu beli saham perusahaan mesin yang rawat pesawat tempur Israel.

“Isolasi Israel yang meningkat di komunitas internasional dan bisnis adalah masalah serius,” kata Yohanan Plesner, mantan anggota Knesset. Tapi dia catat, sejauh ini, ekonomi Israel belum terpukul oleh aksi penjualan ini.

Investasi dana minyak Norwegia di Israel jadi titik panas jelang pemilu bulan depan. Partai Buruh pimpinan Jonas Gahr Støre, yang menghadapi tantangan keras dari oposisi sayap kanan, bergantung pada partai kecil untuk memerintah dengan kursi minoritas. Beberapa politisi sayap kiri mendesak dana untuk jual saham di Israel, atau minta CEO Nicolai Tangen mundur.

MEMBACA  Menjelang Pensiun, Bagaimana Cara Pulih dari Kerugian Investasi Terbaru?

Dalam wawancara, Tangen bilang sengketa investasi terkait Israel adalah krisis terburuk yang dia hadapi di dana itu.

Biasanya, politisi hanya pakai hasil dana dan tidak ikut campur keputusan investasi. Kesan bahwa pemerintah beri tekanan atas Israel beresiko rusak pendekatan yang telah membuat dana minyak jadi investor sukses, kata seorang profesor keuangan.

Dana ini, salah satu dari sedikit dana kekayaan negara besar di demokrasi, punya proses rumit untuk putuskan boleh investasi di perusahaan atas dasar etika. Mereka ikuti saran dari dewan etik independen yang dibentuk Kementerian Keuangan.

Dewan itu bilang dalam laporan, bulldozer Caterpillar dijual ke Israel lewat program pemerintah AS dan perusahaan tidak punya hubungan dagang langsung dengan militer Israel.

Meski begitu, dewan bilang “ada resiko tidak acceptable bahwa Caterpillar berkontribusi pada pelanggaran berat hak individu dalam perang atau konflik.” Bulldozer D9, yang dirancang untuk sipil, diadaptasi untuk aplikasi militer di Israel, kata mereka.

Dana itu bilang Senin mereka juga akan keluarkan Bank Leumi Le-Israel, Bank Hapoalim, First International Bank of Israel, dan Mizrahi Tefahot Bank.

Norwegia, yang bantu perjanjian Oslo tahun 1990-an, adalah negara Eropa awal yang akui Palestina sebagai negara, pada Mei tahun lalu. “Tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa solusi dua negara,” kata Støre waktu itu.

Beberapa bulan terakhir, Prancis bilang akan gunakan pertemuan Majelis Umum PBB untuk ikuti langkah itu, dan Inggris juga bilang akan akui negara Palestina kecuali Israel ambil “langkah substantif” untuk akhiri perang di Gaza.

Inggris juga beri sanksi kepada menteri pemerintah Israel Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, karena “hasutan kekerasan berulang terhadap komunitas Palestina.” Pemerintahan Trump tolak gagasan bahwa mengakui negara Palestina akan bantu wujudkan solusi dua negara untuk konflik puluhan tahun itu.

MEMBACA  Berkshire Hathaway memotong saham di Capital One, Chevron dan Snowflake