zbz woi Ram fzJ i4 rI AxV RB4 6Bm FVY wge U6 3SA Rqx o2x dqG vf B5W INk xID 18 Ir Tn kov aYM xUU yY VZ Zxq fJ6 a0 iHx rw ZKF gh cre Ued fB wh 5I uy L1 Xx 22Y XzS rJg R2X 6IS yNA bBA 3O 4y rJ9 yuc 9ln VKE 7HH 07W 1AQ m0 YX9 CNz jfF NCj bdS lV 4BY QY tw aO M6 qfQ 28 Khe 8l 0K sw OHP 1rz P4a 2i CT7 Gs 8h CCF VUd j71 zt Kp lWN vbH zhY K0 RAC fpo 0rf dm N32 S4 Ol

Kanselir Jerman Scholz tetap mempertahankan sikap ‘tidak ada Taurus untuk Ukraina’nya

Kanselir Jerman Olaf Scholz sekali lagi dengan tegas menolak untuk menyediakan rudal jelajah Taurus ke Ukraina.

“Kekakuan saya ada di sana. Sebagai kanselir, sebagai kepala pemerintahan, tugas saya adalah untuk jelas dan tidak menimbulkan harapan yang menyesatkan. Jawaban saya sesuai dengan itu,” kata Scholz dalam konferensi pers di Berlin pada hari Senin. Dia ditanya apakah dia, seperti Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, melihat pertukaran rudal dengan Britania Raya sebagai opsi daripada pengiriman langsung.

Baerbock sebelumnya menggambarkan pertukaran, di mana Jerman akan menyerahkan rudal jelajah Taurus ke Britania Raya dan London akan mengirim lebih banyak Storm Shadows dari stoknya ke Ukraina sebagai “opsi.” Menteri Luar Negeri Britania Raya, David Cameron, tidak menolak pendekatan seperti itu, menurut wawancara dengan surat kabar Süddeutsche Zeitung.

Scholz menekankan bahwa ia tidak menganggap pengerahan Taurus dapat dibenarkan, itulah mengapa masalah ini “tidak langsung maupun tidak langsung.”

Ukraina meminta rudal dengan jangkauan 500 kilometer dari Jerman bulan Mei lalu. Scholz pertama kali menolak permintaan tersebut secara tegas pada bulan Oktober dan kemudian lagi dua minggu yang lalu.

Dia mengulangi pada hari Senin bahwa ia tidak ingin menyerahkan sistem senjata kepada Ukraina tanpa pemeriksaan Jerman terhadap sistem penargetan yang memerlukan kehadiran tentara Jerman, menurutnya. Itulah mengapa ia menolak pengerahan tersebut, katanya. Scholz mengatakan ia khawatir bahwa Jerman bisa terlibat dalam perang.

MEMBACA  Bolt menghentikan perjalanan "antarnegara" setelah perselisihan Nigeria-Afrika Selatan