Minggu, 24 Agustus 2025 – 16:37 WIB
VIVA – Berawal dari iseng aja pas pandemi, Haluan Bali sekarang udah jadi brand fashion berkelanjutan yang nyampurin seni tradisional Indonesia dengan sentuhan modern yang colorful. Mereka bahkan udah pasarkan produknya sampai ke Australia dan Belanda. Lewat karya-karya unik mereka, brand lokal ini gak cuma ngasih produk yang keren, tapi juga bisa memberdayakan masyarakat di sekitarnya.
Baca Juga :
Penculik Kacab BRI Ternyata Debt Collector, Istri Sempat Terima Uang Misterius Rp8 Juta
Haluan Bali sendiri berdiri di tahun 2020 saat pendirinya, Defria Kirana, punya ide buat bikin jaket yang cocok dipakai pas pandemi COVID-19. Produknya didesain supaya bukan cuma stylis, tapi juga nyaman dan bisa kasih semangat positif di situasi yang lagi susah waktu itu.
“Setiap pola kita gambar sendiri, selalu angkat tema Nusantara dan konsisten pake warna-warna cerah yang menarik perhatian. Seiring perkembangan bisnis, selain jaket, kita sekarang juga produksi kemeja sama outer,” kata Defria.
Baca Juga :
Tanggap Bencana Gempa Poso, BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak
Sebagai lulusan IT, Defria Kirana terus mikir gimana caranya kasih nilai lebih ke produknya. Dari situ lahirlah konsep ‘Baju Bisa Bicara’, yang bikin karyanya beda dari yang lain. Di tahun 2021, dia scale-up dengan nambahin teknologi Augmented Reality (AR).
Baca Juga :
Terungkap! Rahasia di Balik Kematian Kacab BRI, Polisi Beberkan Hasil Visum Mengejutkan
“Dengan AR, pas bajunya di-scan, bakal muncul video yang jadi media buat cerita tentang Indonesia,” jelas Defria.
Yang menarik, kecintaannya sama teknologi jalan bareng sama kepeduliannya terhadap lingkungan. Defria bilang, kalo dulu Haluan Bali masih banyak pake polyester, sekarang dia pelan-pelan pilih material yang lebih sustainable, kayak kain organik, supaya setiap karyanya gak cuma cantik tapi juga ramah lingkungan.
Gak cuma itu, semangat sustainability sosial juga yang mendorong Defria buat kasih arti buat orang-orang di sekitarnya. Dia libatkan para perempuan di Jimbaran dan sekitarnya, mulai dari proses produksi, pemasaran, sampe pengembangan komunitas. Dari sinilah Haluan Bali tumbuh, bukan cuma sebagai brand fashion, tapi juga jadi ruang pemberdayaan.
Di sisi lain, Haluan Bali juga terus berusaha buka akses yang lebih luas buat perkenalkan karya mereka ke panggung nasional. Bahkan, brand ini pernah ikut Program Pengusaha Muda BRILIaN 2023 dan berhasil dapet Juara Harapan 1 berkat inovasi produk dan keunggulan bisnisnya. Melihat potensi ini, BRI lanjutin dukungannya lewat UMKM EXPO(RT), yang kasih panggung lebih besar buat Haluan Bali jangkau audience yang lebih luas.
Sekarang, produk Haluan Bali udah ada di marketplace dan dipasarkan ke berbagai kota di Indonesia. Selain itu, brand ini juga udah tembus pasar Jepang, Australia, dan Belanda dengan penjualan rata-rata lebih dari 100 produk per bulan.
Defria Kirana ngaku, perjalanan Haluan Bali masih panjang. Tapi, dengan desain yang penuh makna, sentuhan teknologi inovatif, dan semangat pemberdayaan perempuan, Haluan Bali siap melangkah lebih jauh, dari Jimbaran menuju panggung dunia.
Di kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi bilang kalo BRI terus berkomitmen buat dukung pertumbuhan UMKM kayak yang dilakukan Defria Kirana.
“Kami lihat UMUM kayak Haluan Bali punya potensi besar buat tumbuh dan kasih dampak buat masyarakat. BRI berkomitmen buat dukung mereka supaya bisa terus naik kelas lewat pendampingan dan perluasan akses pasar,” tutup Hendy.
Halaman Selanjutnya
Di sisi lain, Haluan Bali juga terus berupaya membuka akses lebih luas untuk memperkenalkan karya ke panggung nasional. Bahkan, brand ini sempat menjajal peruntungan melalui Program Pengusaha Muda BRILIaN 2023 dan berhasil meraih Juara Harapan 1 berkat inovasi produk serta keunggulan bisnisnya. Melihat potensi tersebut, BRI pun melanjutkan dukungannya lewat UMKM EXPO(RT), yang memberi panggung lebih besar bagi Haluan Bali untuk menjangkau audiens yang lebih luas.