Rabu, 20 Agustus 2025 – 21:33 WIB
Jakarta, VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi bermagnitudo 4,9 yang mengguncang Jakarta dan sekitarnya pada Rabu malam disebabkan oleh aktifitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).
“Berdasarkan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrumnya, gempa ini termasuk jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar naik tersebut,” jelas Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, titik pusat gempa berada di darat pada kedalaman 10 kilometer di koordinat 6,52 LS dan 107,25 BT, atau kurang lebih 19 kilometer di sebelah tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Gempa yang terjadi pada pukul 19.54 WIB itu terasa cukup kuat di beberapa daerah. Skala getaran III–IV MMI tercatat di Bekasi, sementara di Purwakarta, Cikarang, dan Depok getarannya tercatat III MMI.
Di Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bekasi Timur, goncangan terasa pada skala II–III MMI. Sementara di Tangerang, Pandeglang, Cianjur, Pelabuhan Ratu, dan Lebak getarannya tercatat II MMI.
Walaupun dirasakan oleh masyarakat di wilayah yang cukup luas, baik BMKG maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum mendapatkan laporan tentang kerusakan bangunan akibat gempa tektonik ini.
Hasil pantauan BMKG hingga pukul 20.35 WIB menunjukan telah terjadi satu kali gempa susulan dengan kekuatan 2,1 magnitudo. (Ant)