Mengenal Job Hugging, Tren Karier yang Bikin Gen Z Betah dan Enggan Pindah Kerja

Rabu, 20 Agustus 2025 – 10:10 WIB

Jakarta, VIVA – Selama beberapa tahun terkhir, istilah “job hopping” atau sering ganti-ganti pekerjaan sempat populer, terutama di kalangan anak muda yang pengen cepat naik karir. Tapi, tren ini sekarang mulai berubah.

Banyak pekerja, khususnya generasi Z, malah memilih untuk bertahan di perusahaan yang sama untuk waktu yang lebih lama dari biasanya.

Fenomena ini nunjukin perubahan besar dalam perilaku karir. Ketidakpastian ekonomi, tekanan inflasi, dan kemajuan teknologi seperti AI, memengaruhi cara pandang pekerja terhadap stabilitas pekerjaan mereka.

Daripada cari peluang baru, banyak yang sekarang fokus jaga posisi mereka yang sekarang untuk mengurangi risiko. Tren ini dikenal sebagai “job hugging” atau kecenderungan untuk bertahan kuat di pekerjaan yang sekarang, seperti jadi prioritas utama dalam hidup profesional.

Apa Itu Job Hugging?

Menurut laporan Korn Ferry, konsultan organisasi global, “job hugging” adalah perilaku di mana karyawan menahan diri untuk tidak pindah pekerjaan walaupun ada tawaran baru. Laporan itu nunjukkin bahwa tren ini meningkat signifikan di kalangan pekerja, terutama Gen Z, yang melaporkan niat kuat untuk tetap di posisi mereka setidaknya enam bulan ke depan.

Data ini juga didukung sama laporan Eagle Hill Consulting yang nunjukkin bahwa pandangan karyawan terhadap peluang kerja di luar mencapai titik terendah.

Faktor utama yang bikin job hugging populer antara lain ketidakpastian pasar kerja, pengaruh AI, dan penghapusan kerja massal. Menurut Challenger, Gray & Christmas, sampai akhir Juli 2025, lebih dari 800.000 pekerjaan di AS dihapus, jumlah tertinggi sejak pandemi global 2020.

Sementara itu, pertumbuhan lapangan kerja baru melambat banget, di mana hanya 73.000 pekerjaan yang tercipta pada Juli 2025, turun dari rata-rata bulanan sebelumnya yang 111.000. Kondisi ini bikin banyak karyawan jadi enggan ambil risiko pindah kerja.

MEMBACA  OJK meminta bank digital untuk meningkatkan perlindungan pelanggan

Alasan Gen Z dan Karyawan Lain Pilih Job Hugging

  1. Ketidakpastian Ekonomi
    Fluktuasi pasar, inflasi tinggi, dan kebijakan perdagangan yang ga jelas bikin pekerja lebih hati-hati dalam ambil keputusan karir.
  2. Pengaruh AI terhadap Pekerjaan
    Banyak posisi sekarang terancam otomatisasi, jadi karyawan ga mau tinggalkan posisi yang dirasa aman.
  3. Stabilitas Lebih Penting daripada Gaji
    Studi Korn Ferry nunjukkin karyawan terbaik cuma pindah kalo mereka sangat ga puas atau ada tawaran gaji yang jauh lebih tinggi.
  4. Pasar Kerga Kurang Menjanjikan
    Dengan kesempatan kerja yang terbatas, bertahan di posisi sekarang jadi strategi yang lebih aman.
  5. Investasi dalam Hubungan Kerja
    Job hugging memungkinkan karyawan buat bangun reputasi, keterampilan, dan jaringan dalam jangka panjang di perusahaan yang sama.

    Dampak bagi Perusahaan dan Rekruter

    Bagi perekrut dan manajemen perusahaan, job hugging bawa tantangan sekaligus peluang. Di satu sisi, perekrutan jadi lebih susah karena karyawan ga gampang pindah.

    Tapi, di sisi lain, tren ini mendorong perusahaan untuk lebih fokus pada retensi, pengembangan bakat, dan membangun loyalitas karyawan. Investasi dalam pelatihan, pengakuan, dan kesejahteraan karyawan bisa jadi strategi untuk pertahankan talenta terbaik.

    Kesimpulannya, job hugging nunjukkin perubahan prioritas generasi muda dan pekerja secara umum. Daripada ngejar pekerjaan baru demi duit atau status, banyak yang sekarang lebih menghargai stabilitas, keamanan, dan peluang pengembangan jangka panjang di tempat kerja mereka sekarang.