"Rumor: Rudal Jelajah Ukraina Raksasa Baru Bawa Hulu Ledak 1.000 kg untuk Serang Jarak 1.800 Mil ke Dalam Rusia"

Ukraina mengumumkan telah memulai produksi massal rudal jelajah yang dikabarkan mampu membawa hulu ledak seberat 1.000 kg.

Flamingo dikabarkan memiliki jangkauan 1.800 mil dan disebut-sebut sebagai senjata konvensional yang sangat besar.

Rudal dengan jangkauan dan kekuatan sedemikian dapat memungkinkan serangan terhadap pusat produksi vital di wilayah terdalam Rusia.

Menteri Pertahanan Ukraina mengonfirmasi bahwa produksi rudal jelajah baru dengan daya jelajah 1.800 mil dan kapasitas hulu ledak 1.000 kg telah dimulai.

Denys Shmyhal, yang diangkat sebagai menteri pertahanan pada bulan Juli, menyatakan dalam acara publik Senin lalu bahwa produksi massal rudal bernama Flamingo sudah dimulai.

Menteri tidak mau menjelaskan lebih lanjut, hanya mengatakan detail akan diungkap “pada waktu yang tepat.”

Namun, pengumuman ini muncul sehari setelah sumber lain di Ukraina melaporkan spesifikasinya. Fotografer AP, Efrem Lukatsky, memposting gambar rudal besar yang ia identifikasi sebagai Flamingo.

Postingan Lukatsky di Facebook menyatakan foto itu diambil Kamis di bengkel milik Fire Point, perusahaan pertahanan Ukraina. Ia juga menulis bahwa rudal tersebut memiliki jangkauan 3.000 km (sekitar 1.800 mil).

Setelah postingan Lukatsky, koran Ukraina Mirror of the Week mengunggah video yang tampak seperti rudal diluncurkan dari lapangan terbuka.

Dalam video itu, Flamingo terpasang di rel platform miring sebelum ditembakkan. Rudal langsung menanjak setelah peluncuran.

Mirror of the Week melaporkan video tersebut menampilkan Flamingo yang ditujukan ke sasaran Rusia, menandakan senjata ini sudah digunakan di medan perang.

Dalam video lain, rudal terlihat memiliki sayap tetap, mirip dengan Flamingo yang difoto Lukatsky.

Menurut laporan Mirror of the Week, Fire Point menguji Flamingo beberapa bulan lalu dan rudal ini sudah masuk produksi masal. Mereka juga melaporkan rudal ini mampu membawa muatan maksimal 1.150 kg dengan jarak 1.800 mil.

MEMBACA  Aksi sabotase yang terkoordinasi menghantam jalur kereta api Prancis menjelang Olimpiade.

Flamingo sangat mirip dengan rudal baru lainnya

Flamingo memiliki kemiripan mencolok dengan FP-5 buatan Milanion Group, perusahaan pertahanan yang berbasis di Abu Dhabi dan telah bekerja sama dengan Ukraina sejak 2021.

Tahun itu, perusahaan menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan Ukraina. Sejak perang skala penuh, mereka juga menyediakan sistem mortir mobile Alakran dan kendaraan darat tak berawak untuk pasukan Kyiv.

Milanion Group memamerkan FP-5 di pameran pertahanan Abu Dhabi Februari lalu. Mereka menyebut rudal ini dilengkapi teknologi anti-jamming dan navigasi satelit, mampu terbang selama empat jam dengan kecepatan jelajah maksimal 559 mph.

Perusahaan juga menyatakan FP-5 bisa membawa muatan 1.000 kg dan terbang sejauh 1.800 mil.

Kemampuan ini membuat FP-5 menjadi rudal raksasa dengan bentang sayap 20 kaki dan berat lepas landas 6.000 kg (6,6 ton). Ukuran dan berat semacam ini jarang terlihat pada rudal jelajah modern militer Barat sejak Perang Dingin awal.

Sebagai perbandingan, rudal jelajah Tomahawk buatan AS memiliki berat lepas landas maksimal 1.600 kg dengan hulu ledak 450 kg. Sementara rudal jelajah Kh-101 Rusia yang berjarak tempuh 3.400 mil memiliki berat lepas landas sekitar 2.400 kg.

Ukraina ingin ancaman jarak jauh

Jangkauan 1.800 mil memungkinkan Ukraina menyerang lebih dalam ke Rusia, termasuk fasilitas produksi militer. Rudal baru dengan daya hancur dan jangkauan ini berpotensi mengancam pusat produksi persenjataan Rusia di Pegunungan Ural, sekitar 1.000 mil dari Ukraina.

Sejauh ini, Kyiv mengandalkan drone serang satu arah yang mirip pesawat Cessna untuk menyerang kilang minyak dan pabrik di sekitar Moskow dan sekitarnya. Jarak Kyiv-Moskow sendiri hanya 450 mil.

Yelabuga, zona ekonomi khusus tempat Rusia diduga memproduksi drone Shahed versi mereka, juga berjarak sekitar 800 mil dari Ukraina.

MEMBACA  Foto Putri Kate yang Diubah Membuat Masalah PR bagi Keluarga Kerajaan

Ukraina sebelumnya telah membuktikan mampu memproduksi rudal jelajah secara mandiri selama perang. Rudal anti-kapal Neptune buatan lokal mereka, yang diluncurkan dari truk, berhasil menenggelamkan Moskva—kapal andalan Armada Laut Hitam Rusia.