Ketika AI Menghapus Posisi Entry Level, CEO OpenAI Sam Altman Berpendapat Ini ‘Masa Paling Menarik untuk Memulai Karier’

Pasar Kerja Gen Z: Antara Peluang dan Tantangan

Di tengah situasi pasar kerja yang sulit buat Gen Z—penuh dengan ghost jobs dan agen AI—Sam Altman justru bilang ini adalah "waktu paling menarik untuk memulai karir, mungkin sepanjang sejarah."

"Menurutku, anak 25 tahun di Mumbai sekarang bisa lakukan lebih banyak daripada anak 25 tahun di masa lalu," kata Altman di podcast WTF with Nikhil Kamath.

"Dulu aku juga merasa begitu saat berumur 25 tahun, tapi alat yang ada sekarang jauh lebih canggih. Dulu, anak 25 tahun bisa lakukan hal yang belum pernah bisa dilakukan sebelumnya, dan sekarang itu terjadi dalam skala besar."

Tapi kenyataannya, Gen Z tidak merasakan pasar kerja sehebat yang digambarkan Altman. Posisi entry-level semakin berkurang karena perusahaan mengharapkan karyawan baru sudah punya skill lengkap. ChatGPT dan AI mulai mengambil alih tugas-tugas dasar yang biasanya dikerjakan junior, sehingga mimpi dapat kerja bergaji tinggi di bidang teknologi setelah lulus semakin jauh. Bahkan, beberapa Gen Z memilih kerja di Chipotle sebagai pekerjaan pertama mereka.

Akibat biaya kuliah yang melambung dan pasar kerja yang suram, 4,3 juta anak muda sekarang jadi NEET: tidak sekolah, tidak kerja, dan tidak ikut pelatihan.

Altman Bilang Dia Iri dengan Pilihan Karir Gen Z

Meski banyak anak muda frustasi, Altman justru iri karena pekerjaan di masa mudanya terlihat "membosankan" dibandingkan dengan peluang yang ada sekarang. Menurutnya, Gen Z nanti bisa eksplorasi tata surya dan dapat gaji besar.

"Kalau aku lulus kuliah sekarang di umur 22 tahun, aku bakal merasa jadi anak paling beruntung sepanjang sejarah," tambahnya.

Dia bandingkan revolusi AI sekarang dengan perubahan yang dibawa komputer saat ia kecil.

MEMBACA  Banjir musim panas menambah miliaran biaya bencana alam China.

"Sekarang orang cuma dibatasi oleh kualitas dan kreativitas ide mereka," kata CEO OpenAI itu.

Tapi di pasar kerja di mana AI menghilangkan jenjang paling bawah, kesuksesan Gen Z akan ditentukan oleh cara mereka memanfaatkan teknologi ini.

Perbedaan Pandangan Pendiri Teknologi soal AI

Altman bukan satu-satunya yang optimis dengan AI. Bill Gates bilang AI bisa tingkatkan produktivitas dan buka lapangan kerja baru, meski ada risiko bagi lulusan baru.

CEO AMD, Lisa Su, juga percaya AI tidak akan menyebabkan pengangguran masif, meski khawatir adalah hal wajar.

Di sisi lain, CEO Anthropic, Dario Amodei, memperingatkan bahwa AI bisa hapus 50% pekerjaan entry-level dalam 5 tahun, tingkatkan pengangguran sampai 20%.

Aneesh Raman dari LinkedIn setuju bahwa AI mengancam pekerjaan yang biasanya jadi batu loncatan bagi anak muda.

"Perubahan ini tidak cuma di sektor teknologi, tapi juga keuangan, perjalanan, makanan, dan jasa profesional," katanya. Sony baru saja mengumumkan produk terbarunya, yaitu Sony Alpha 9 III. Kamera ini sangat cepat dan bagus buat foto olahraga atau aksi. Harganya mahal sih, tapi kualitasnya worth it.

Ada fitur baru kayak bisa motret dengan kecepatan tinggi banget dan hasilnya tetep tajem. Keren banget deh buat yang suka fotografi profesional.

Tapi, kamera ini mungkin ga cocok buat pemula karena harganya yang tinggi dan fiturnya yang advanced. Kalo kamu fotografer pro, ini bisa jadi investasi bagus!