Perlu Pengelolaan Sampah yang Lebih Baik di Destinasi Wisata: Wakil Menteri

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, menekankan pentingnya mengatasi masalah pengelolaan sampah untuk menjaga daya tarik destinasi wisata bagi turis lokal maupun mancanegara.

Saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pariwisata pada Rabu kemarin, dia menyebutkan bahwa pengelolaan sampah masih menjadi tantangan di Indonesia, termasuk di destinasi prioritas seperti Danau Toba.

“Saya sangat bersyukur bisa menandatangani MoU ini. Kita bisa mendukung kemajuan pariwisata Indonesia,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup siap terus mendukung upaya pengelolaan sampah, terutama di daerah wisata.

Menurut wamen, pariwisata sangat penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% yang ditetapkan pemerintah tahun ini. Namun, di tengah pengembangan pariwisata, isu lingkungan juga harus diperhatikan.

Dia menyebutkan beberapa upaya yang sudah dilakukan untuk menjaga destinasi wisata, seperti pembersihan di sejumlah pantai, termasuk di Bali.

Pembersihan serupa juga dilakukan di destinasi lain, seperti Yogyakarta dan Kota Tua Jakarta, oleh Kementerian Pariwisata.

Hendropriyono mengatakan, kementeriannya juga telah mengambil tindakan hukum terhadap pelaku pariwisata yang melanggar aturan lingkungan.

Misalnya, 13 perusahaan di Puncak, Bogor, Jawa Barat, diminta membongkar bangunan dan memulihkan ekosistem di area operasinya.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana berkoordinasi langsung dengan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq untuk menangani masalah ini.

“Kita harus saling mendukung, saling memperhatikan,” kata wamen.

Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), Indonesia menghasilkan 34,2 juta ton sampah pada 2024, berdasarkan laporan dari 319 kabupaten/kota. Dari jumlah itu, 18,1 juta ton sampah tidak terkelola.

MEMBACA  Pameran Dagang 2024 Ditutup, Zulhas Bongkar Transaksi Sementara Mencapai US$22,73 Miliar