Madonna Mendesak Paus untuk Kunjungi Gaza ‘Sebelum Terlambat’

Paul Glynn
Koresponden Budaya

Getty Images
Madonna merilis album remixnya Veronica Electronica bulan lalu.

Madonna mendesak Paus Leo XIV untuk mengunjungi Gaza dan membawa "cahayanya kepada anak-anak sebelum terlambat".

Ratu pop AS itu membagikan permohonannya di media sosial, menyatakan sang pemimpin Gereja adalah "satu-satunya di antara kita yang tidak bisa ditolak masuk."

Intervensinya muncul saat Inggris, UE, Australia, Kanada, dan Jepang mengeluarkan pernyataan bahwa "kelaparan terjadi di depan mata kita" dan mendesak aksi untuk "mengatasi kelaparan".

"Bapa Suci, tolong pergilah ke Gaza dan bawa cahaya-Mu kepada anak-anak sebelum terlambat," tulis Madonna di Instagram. "Sebagai seorang ibu, aku tak sanggup melihat penderitaan mereka."

"Anak-anak dunia adalah milik semua orang.

Kau satu-satunya di antara kita yang tak bisa ditolak masuk."

Israel menghadapi tekanan yang makin besar terkait situasi kemanusiaan di Gaza, di mana para ahli yang didukung PBB bulan lalu memperingatkan "skenario terburuk kelaparan" terjadi di wilayah terkepung itu.

Israel terus membantah adanya kelaparan di Gaza dan menuduh lembaga PBB tidak mengambil serta mendistribusikan bantuan di perbatasan.

Minggu lalu, badan kemanusiaan PBB menyatakan jumlah bantuan yang masuk ke Gaza masih "jauh di bawah kebutuhan minimum". Mereka menyebut terus menghadapi kendala dan penundaan saat mencoba mengambil bantuan dari zona perbatasan yang dikontrol Israel.

Penyanyi Like a Prayer itu menambahkan: "Kita perlu gerbang kemanusiaan dibuka sepenuhnya untuk menyelamatkan anak-anak tak berdosa ini."

Ia menutup dengan berkata: "Tak ada waktu lagi. Tolong katakan kau akan pergi. Dengan cinta, Madonna."

Pada Juli lalu, Paus baru memperbarui seruannya untuk gencatan senjata di Gaza setelah tiga orang yang berlindung di gereja Katolik di Kota Gaza tewas dalam serangan Israel.

MEMBACA  Pertumbuhan cepat China dalam beberapa dekade terakhir sebenarnya hanyalah kembalinya ke norma historisnya, kata Deutsche Bank

Menurut PA News, ia berkata: "Aku memanggil komunitas internasional untuk menaati hukum kemanusiaan dan menghormati kewajiban melindungi warga sipil, serta larangan hukuman kolektif, penggunaan kekerasan sembarangan, dan pengusiran paksa populasi."

Reuters
Paus Leo XIV menjadi pemimpin pertama Gereja Katolik asal AS pada Mei lalu.

Madonna—yang bulan lalu merilis album remix Veronica Electronica yang sudah lama jadi rumor—telah beberapa kali menyampaikan pidato penuh emosi di panggung tentang Gaza sejak perang dimulai.

Termasuk saat tampil di O2 London tahun 2023, ia berkata kepada penggemar: "Hatiku hancur melihat anak-anak menderita, remaja menderita, orang tua menderita—semuanya memilukan, aku yakin kalian setuju.

Tapi meski hati kita hancur, semangat kita tak boleh patah."

Ia mendesak penggemar untuk membawa "cahaya dan cinta" ke dunia—baik secara individu maupun bersama, lewat kata dan tindakan—untuk "membawa perdamaian ke Timur Tengah" dan seterusnya.

Dalam keterangan unggahan terbarunya, ia mencatat bahwa hari itu adalah ulang tahun putranya, Rocco, dan "hadiah terbaik yang bisa kuberikan sebagai ibu adalah meminta semua orang melakukan apa pun yang mereka bisa untuk membantu menyelamatkan anak-anak tak berdosa yang terjebak di Gaza."

Bintang yang juga meminta donasi untuk tiga organisasi itu melanjutkan: "Aku tidak menuding, menyalahkan, atau memihak.

Semua orang menderita. Termasuk ibu-ibu dari para sandera. Aku berdoa agar mereka juga dibebaskan."

Pernyataan Solidaritas U2

Komentar Madonna muncul bersamaan dengan pernyataan vokalis U2, Bono—bersama rekan bandnya—yang memberi tahu penggemar di mana posisi mereka dalam hal ini.

Sambil mengutuk tindakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Hamas, vokalis asal Irlandia itu menyatakan: "Band kami berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina yang sungguh mencari jalan damai dan hidup berdampingan dengan Israel, serta tuntutan sah mereka untuk bernegara.

MEMBACA  Sandiaga Uno Menjelajahi Peluang Kerja Sama di AS untuk Pengembangan Parekraf

Kami juga berdiri bersama sandera yang tersisa dan memohon agar pihak yang rasional bernegosiasi untuk pembebasan mereka."

Getty Images

Hamas membunuh lebih dari 1.200 orang dan menyandera 251 orang dalam serangannya ke Israel pada 7 Oktober 2023. Tanggapan Israel di Gaza telah menewaskan setidaknya 61.599 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas—data yang dianggap PBB dapat dipercaya.

Pada Selasa, kementerian kesehatan menyatakan lima orang lagi meninggal karena malnutrisi, menambah total kematian serupa menjadi 227 orang, termasuk 103 anak-anak.

<script async src="//www.instagram.com/embed.js"></script>