Saat Resesi Berikutnya Tiba, Siapapun Presidennya Akan Hadapi Tekanan Besar untuk Memotong Tarif—Jangan Andalkan Mereka sebagai Sumber Pendapatan, Kata Ekonom Terkemuka

Pemerintah federal akan mendapatkan pendapatan besar dari tarif Presiden Donald Trump, tapi ini bukan sumber pendanaan yang bisa diandalkan, apalagi saat resesi, kata kepala ekonom Moody’s Analytics Mark Zandi.

Tarif rata-rata sekarang 20,2%, tertinggi sejak 1911, menurut Yale’s Budget Lab. Dari pendapatan saat ini, tarif bisa menghasilkan sekitar $300 miliar per tahun.

Ini tidak cukup untuk tutup defisit anggaran yang diperkirakan mencapai $2 triliun tahun ini, tapi tetap jumlah yang besar. Kenapa tidak gunakan tarif sebagai sumber pendapatan jangka panjang?

Dalam podcast Facing the Future, Zandi bilang tarif bisa berubah cepat karena ditetapkan lewat perintah eksekutif.

Selain itu, ada gugatan hukum terhadap tarif timbal balik karena dianggap tidak sesuai dengan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional.

Zandi memperingatkan untuk tidak membuat keputusan pajak dan belanja berdasarkan asumsi tarif akan tetap ada. Kalau ekonomi memburuk, tarif bisa dihapus.

“Saat resesi berikutnya—dan pasti akan terjadi—presiden akan dapat tekanan untuk turunkan tarif karena bisa dilakukan tanpa persetujuan Kongres,” katanya.

Resesi mungkin datang lebih cepat. Bulan ini, Zandi memperingatkan ekonomi hampir resesi.

Minggu lalu, dia tambahin bahwa lebih dari setengah dari 400 industri di AS sudah mem-PHK pekerja, tanda resesi sebelumnya.

Tarif juga dibebankan ke konsumen, artinya pajak impor ini seperti pajak penjualan. Goldman Sachs hitung sekitar 67% biaya tarif dibayar konsumen.

Trump pernah usul pakai pendapatan tarif untuk bagi dividen ke warga AS, tapi Gedung Putih bilang biaya tarif ditanggung eksportir luar negeri, bukan konsumen.

Zandi bilang kecil kemungkinan tarif bisa hasilkan $300 miliar per tahun dalam 10 tahun ke depan. “Kalau kita mengandalkannya, situasi fiskal bisa lebih buruk karena tarif mungkin tidak akan bertahan lama,” jelasnya.

MEMBACA  Pendapatan Uber (UBER) Kuartal 1 Tahun 2024

Perkenalkan Fortune Global 500 2025, daftar perusahaan terbesar di dunia. Lihat daftarnya di sini.