Senator Kolombia Meninggal Dua Bulan Setelah Ditembak

Vanessa Buschschlüter
BBC News

Daniel Garzon Herazo/NurPhoto via Getty Images

Miguel Uribe meninggal akibat luka-luka yang dideritanya selama penembakan pada 7 Juni.

Senator Kolombia dan calon presiden Miguel Uribe telah meninggal dua bulan setelah ditembak di kepala dalam serangan terfokus yang mengejutkan negara Amerika Selatan tersebut.

Pria berusia 39 tahun itu terkena tiga peluru—dua di kepala dan satu di kaki—saat kampanye pada 7 Juni di ibu kota, Bogotá.

Istrinya mengkonfirmasi kematiannya di media sosial, memberikan penghormatan kepada "cinta hidupku".

Seorang remaja telah ditahan atas tuduhan melakukan penembakan, namun motif di balik serangan ini masih belum jelas.

Istri Uribe, María Claudia Tarazona, berterima kasih kepada almarhum suaminya atas "hidup penuh cinta" dan menjadi "ayah terbaik" bagi anak-anak mereka.

Menurut pernyataan yang dirilis Sabtu oleh rumah sakit tempat Uribe dirawat, senator itu mengalami pendarahan pada sistem saraf pusat dan seharusnya menjalani operasi.

Ia telah menjalani beberapa operasi sejak pertama kali dibawa ke klinik Santa Fe pada Juni lalu.

Istrinya meminta orang-orang mendoakan kesembuhannya, dan ribuan orang hadir dalam aksi duka serta unjuk rasa untuk menunjukkan dukungan.

EPA

Warga Kolombia menunjukkan dukungan dengan menggelar "unjuk rasa diam".

Uribe, yang menjadi senator sejak 2022, sedang berusaha meraih nominasi partainya untuk pemilihan presiden 2026.

Ia sedang menghadiri acara politik di kawasan menengah Bogotá saat ditembak.

Seorang tersangka remaja ditangkap saat melarikan diri. Pria 15 tahun itu didakwa atas percobaan pembunuhan dan mengaku tidak bersalah.

Beberapa orang lain juga ditahan atas tuduhan membantu penembak.

Serangan berani terhadap senator ini mengingatkan kembali pada dekade-dekade penuh gejolak di Kolombia pada 1980-an dan 90-an, ketika sejumlah calon presiden dan tokoh berpengaruh dibunuh.

MEMBACA  Partai sayap kanan Jerman larang kandidat teratasnya dalam pemilihan Eropa untuk berkampanye setelah komentar Nazi

Ibu Uribe sendiri, jurnalis Diana Turbay, diculik oleh Los Extraditables pada 1990—aliansi yang dibentuk oleh kartel narkoba.

Ia disandera selama lima bulan sebelum tewas dalam upaya penyelamatan yang gagal.

Uribe sering menyebutnya sebagai inspirasinya masuk politik "untuk bekerja bagi negeri kita".

Los Extraditables, yang mengatakan lebih memilih kuburan di Kolombia daripada penjara di AS, menculik dan menyerang tokoh-tokoh Kolombia dalam upaya memaksa pemerintah saat itu membatalkan perjanjian ekstradisi dengan AS.

(typo: "aliansi" seharusnya "aliansi")