5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Membeli AC Portable

Ada banyak hal yang disukai dari AC portable. Mudah dipasang oleh penyewa, pilihan pendingin tambahan yang solid untuk area panas di rumah, dan solusi bagus untuk jendela yang terlalu sempit untuk AC jendela. Saya sudah pakai AC portable selama setahun dan udara dinginnya termasuk investasi terbaik untuk membuat kantor rumah saya yang biasanya gerah tetap nyaman. Sekarang saya bisa tetap produktif saat cuaca panas.

Seperti AC lainnya, Anda perlu menemukan keseimbangan antara suhu nyaman dan efisiensi energi, agar tagihan listrik tidak melonjak. Selain itu, pembersihan rutin bisa memperpanjang umur mesin. Tapi di artikel ini, saya fokus pada hal-hal yang mungkin muncul saat membeli, mengangkut, dan memasang AC portable.

Membeli AC portable baru

1. Pastikan ukurannya cocok

Sebelum membeli, pastikan kit jendela yang disertakan cocok dengan jenis jendela Anda—vertikal atau horizontal—dan muat di jendela. Ini biasanya bukan masalah untuk kebanyakan merek, tapi tidak ada salahnya dicek ulang.

Beberapa model dual-hose menggunakan selang terpisah, tapi Midea Duo milikku menaruh selang pembuangan di dalam selang masuk untuk insulasi ekstra.

2. Pilih model dual-hose jika memungkinkan

AC portable perlu mengalirkan udara luar ke koil kondensernya untuk membuang panas dari dalam rumah. Idealnya, selang masuk menarik udara dingin luar sementara selang pembuangan mengeluarkan udara panas. Sayangnya, banyak AC portable murah menggabungkan keduanya dalam satu selang, yang mengurangi daya pendingin dibanding model dual-hose seperti Midea Duo.

Jika budget memungkinkan, saya sarankan pakai model dual-hose. Tapi kalau memilih single-hose atau dual-hose dengan selang terpisah, pertimbangkan untuk membeli selang insulasi untuk AC portable agar selang pembuangan tidak memanaskan ruangan. Dengan menjaga udara panas tetap di selang, AC tidak perlu bekerja terlalu keras.

MEMBACA  Manusia Akan Pergi ke Kutub Selatan Bulan. Begini Cara Mereka Akan Mengemudi ke Sana

AC portable kecil sekalipun bisa sangat berat—punyaku termasuk yang besar—jadi mungkin butuh bantuan orang lain untuk mengangkatnya.

3. Jangan simpan dalam posisi miring

Kebanyakan AC portable besar dan berat, jadi menggoda untuk menaruhnya miring di jok belakang mobil saat pulang belanja. Sayangnya, sebaiknya simpan dalam posisi tegak. Ini mencegah oli bocor dari kompresor ke sistem pendingin—yang harus tertutup rapat agar refrigeran tetap berbentuk gas. Meski oli yang salah tempat tidak akan menghentikan AC, tapi bisa membuat mesin lebih berisik dan memperpendek umurnya.

Kalau bisa, pinjam truk teman atau minta toko mengantarkan langsung ke rumah agar tetap tegak. Jika terpaksa menaruhnya miring, sebaiknya diamkan dalam posisi tegak selama 24 jam agar oli kembali ke tempatnya sebelum dinyalakan.

AC portable harus dekat jendela, jadi atur ulang furnitur agar bisa memasangnya dengan benar.

Di kasus saya, ada rak di bawah jendela yang terlalu merepotkan untuk dipindahkan. Agar selang sampai ke jendela, saya harus mengangkat Midea Duo di atas beberapa bata yang ditutupi kayu dan karpet sisa (agar rodanya tidak jatuh).

4. Jika beli AC portable bekas, siapkan diri untuk masalah

Jika budget terbatas, AC portable bekas patut dipertimbangkan. Saya beli Midea Duo rekondisi seharga $130—jauh di bawah harga asli $480—dari liquidator lokal. Tapi pengalamannya tidak semulus yang diharapkan.

Periksa nomor model saat beli alat bekas untuk memastikan fitur yang diinginkan tersedia.

5. Investasikan model heat pump untuk hangat di musim dingin

Saya habiskan berjam-jam mencari model yang tepat, yang kebetulan juga rekomendasi premium CNET—Midea Duo MAP14HS1TBL—unit heat pump yang bisa menghangatkan kantor kurang insulasi saya di musim dingin. Tapi saat menemukannya online, saya tidak sadar itu varian Costco (MAP14AS1TWT-C) tanpa fungsi pemanas. Awalnya kecewa, tapi cepat move on.

MEMBACA  Lihat Semua yang Diumumkan dari AMD Keynote di Computex 2024 - Video

Window kit yang disertakan ternyata untuk AC jendela, bukan AC portable saya.

Saya cari pengganti online tapi tidak ketemu karena mereknya tidak menjualnya. Akhirnya, saya bikin sendiri dari busa insulasi, kayu sisa, dan bahan lain. Hasilnya cukup bagus walau opsi penempatan terbatas.

Remote juga tidak disertakan, tapi untungnya AC saya mendukung smart control via Matter. Tapi remote tetap berguna kalau ingin kontrol dari jarak jauh.

Kesimpulan saya? Beli AC portable rekondisi bisa oke, tapi ada beberapa kendala yang mungkin tidak sebanding dengan hematnya.

Apakah AC portable worth it?

AC portable satu-satunya pilihan untuk jendela sempit yang tidak muat AC jendela.

Meski efisiensi energinya kalah dari AC sentral atau AC jendela, AC portable bagus untuk pendingin tambahan di spot panas. Cocok juga untuk penyewa karena jarang perlu pemasangan permanen.