Apple Memimpin Lonjakan Saham Teknologi Global Setelah Keringanan Tarif Trump

Oleh Shashwat Chauhan, Ankur Banerjee dan Rae Wee

(Reuters) – Saham teknologi global naik pada Kamis dalam reli keringanan setelah ancaman tarif terbaru dari Presiden AS Donald Trump sebagian besar tidak berlaku untuk perusahaan besar industri. Trump mengancam akan mengenakan tarif 100% pada chip dan semikonduktor, tapi pengecualian diberikan untuk perusahaan yang berkomitmen memproduksi di AS.

Trump bilang tarif baru akan berlaku untuk "semua chip dan semikonduktor yang masuk ke AS," tapi tidak berlaku untuk perusahaan yang sudah berjanji produksi di AS atau sedang dalam proses.

Saham Apple naik 2%, hampir menutupi kerugian sejak penjualan besar-besaran di Hari Kemerdekaan April lalu. Ini setelah Trump umumkan Apple akan investasi tambahan $100 miliar di AS, langkah yang bisa bantu hindari tarif potensial buat iPhone.

Pemasok peralatan manufaktur semikonduktor Applied Materials dan pembuat chip Texas Instruments, GlobalFoundries, dan Broadcom – mitra Apple dalam investasi – naik antara 1,3% dan 5,5%.

Pembuat chip AS lain juga naik, Advanced Micro Devices naik 3,1% dan Nvidia 1,4%.

"Dari sisi tinggi, angka 100% terlihat menakutkan, tapi sebenarnya dampaknya lebih kecil," kata analis BofA Global Research pimpinan Vivek Arya.

Tapi, Intel turun 1,4% setelah Trump minta CEO baru Intel, Lip-Bu Tan, segera mengundurkan diri.

Pembuat chip Eropa juga ikut naik, ASML dan ASMI masing-masing naik lebih dari 3%. BE Semiconductor Industries melonjak 4,7%.

Analis J.P.Morgan perkirakan tarif semikonduktor 100% tidak akan ditambah dengan tarif dasar 15% yang disepakati Uni Eropa dan AS minggu lalu.

Menurut pejabat EU, kesepakatan perdagangan akan hapus tarif untuk peralatan pembuat semikonduktor.

Infineon Jerman bilang belum bisa spekulasi soal tarif karena detail belum diumumkan. Sahamnya naik 0,9%.

MEMBACA  Ingin Berinvestasi di Komputasi Kuantum? 3 Saham yang Layak Dibeli Saat Ini.

Kebijakan terbaru Trump tampaknya tidak berlaku untuk TSMC asal Taiwan, yang produksi chip untuk banyak perusahaan AS seperti Nvidia, karena punya pabrik di AS.

"Pasar tetap ingin beli TSMC saat turun. Investor juga percaya harus tetap berada di AI – dengan atau tanpa tarif," kata analis UBS.

Saham TSMC tutup hampir 5% lebih tinggi ke rekor baru, sementara Samsung Electronics dan SK Hynix naik 2,5% dan 1,4%.

Utusan perdagangan Korea Selatan bilang Samsung dan SK Hynix juga tidak akan kena tarif 100%.

Cerita Berlanjut

Samsung udah investasi di dua pabrik chip di Austin dan Taylor, Texas, sementara SK Hynix umumkan rencana bangun pabrik kemasan chip canggih dan fasilitas R&D untuk produk AI di Indiana.

Sejak masuk Gedung Putih Januari lalu, Trump beberapa kali ancam tarif, khususnya semikonduktor, untuk ubah rantai pasok industri dan dorong produksi domestik.

"Angka 100% cocok dengan gaya Trump ‘buka tinggi, nego turun’ dan angka akhir bisa mirip dengan tarif timbal balik untuk batasi inflasi barang konsumen, mengingat banyak yang pakai chip," kata Phelix Lee, analis Morningstar.

Tidak semua negara untung dari kebijakan ini. Filipina dan Malaysia sedang cari tahu lebih detail soal tarif.

Presiden asosiasi industri semikonduktor Filipina, Dan Lachica, bilang 70% ekspor elektroniknya adalah semikonduktor dan tarif baru akan "hancurkan" mereka. Saham Filipina turun 0,1% setelah sempat anjlok 0,9%.

Menteri perdagangan Malaysia bilang negaranya sudah hubungi pejabat AS untuk klarifikasi soal tarif.

(Laporan oleh Ankur Banerjee dan Rae Wee di Singapura dan Shashwat Chauhan di Bengaluru; Disunting oleh Christian Schmollinger dan Arun Koyyur)