Expeditors International mencatatkan hasil keuangan kuartal kedua dengan hampir semua metrik kunci lebih tinggi dibanding tahun lalu.
Pendapatan perusahaan naik 9% menjadi $2,65 miliar, sementara biaya transportasi dan pengeluaran lain naik 7%. Perbedaan ini membantu kenaikan pendapatan operasional sebesar 11% menjadi $650,8 juta, dari sebelumnya $575,7 juta.
Perbandingan tahunan untuk jumlah kargo yang diangkut lebih tinggi di semua kategori. Expeditors (NYSE: EXPD) tidak mengungkap tonase aktual, tapi melaporkan tingkat pertumbuhan atau penurunan.
Kargo udara dan laut yang diangkut naik 7% dibanding kuartal kedua tahun lalu. Untuk kargo udara, kenaikan bulanan adalah 9% (April), 4% (Mei), dan 7% (Juni). Sementara kargo laut (dalam satuan 40-foot equivalent unit) naik 12%, 7%, dan 4% berturut-turut.
Expeditors tidak mengadakan konferensi dengan analis. Namun, dalam pernyataan keuangannya, CEO Daniel Wall menyebut perubahan operasi sebagai dasar kinerja kuat kuartal ini.
"Di seluruh jaringan global Expeditors, kami melihat dampak positif dari inisiatif strategis untuk meningkatkan keunggulan operasional," kata Wall. "Fokus kami pada pertumbuhan dan eksekusi memposisikan kami dengan baik untuk beradaptasi dengan lingkungan yang tidak pasti. Kami bekerja dengan setiap wilayah untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan layanan pelanggan demi pertumbuhan organik dan profitabilitas."
Laba bersih per saham naik 8% menjadi $1,34, mengalahkan perkiraan Wall Street sebesar 10 sen. Total pendapatan $2,65 miliar juga $200 juta di atas konsensus.
Reaksi pasar terhadap laporan keuangan ini kecil. Saham Expeditors turun 0,75% menjadi $116,02, sementara S&P 500 turun 0,4%.
Meskipun berada di garis depan perdagangan internasional dan dampak tarif, harga sahamnya tidak jauh berbeda dari sebulan lalu (-1,9%), tiga bulan lalu (+3,9%), dan setahun lalu (-4,2%). Harga terendah 52 minggu adalah $100,47 (April), sedangkan tertinggi $131,59 (September).
Meski angka-angka tampak kuat, Wall menyebut tarif beli-jual di udara dan laut "tetap sangat fluktuatif." Expeditors mencatat peningkatan signifikan dalam customs clearance, yang membutuhkan keterampilan lebih karena kompleksitasnya seiring pertumbuhan volume.
Expeditors juga melihat bisnis "pull-forward", terutama di kargo udara. "Kapasitas tetap ketat meski ada batas baru pengiriman de minimis, khususnya saat pelanggan ingin mengirim teknologi dan inventaris bernilai tinggi sebelum batas perdagangan," ujar Wall.
Pengiriman laut sebelum tarif juga memengaruhi bisnisnya. Volume ekspor dari Asia Selatan meningkat karena pelanggan memindahkan sumber ke wilayah itu sebelum batas tarif diperpanjang.
Namun, sementara kapasitas udara ketat, kapasitas laut justru berlebih. "Tarif laut melemah sepanjang kuartal karena permintaan tak sebanding dengan peningkatan kapasitas," jelasnya.
Meski C.H. Robinson (NASDAQ: CHRW) bukan pesaing langsung, keduanya adalah 3PL dan "dividend aristocrats" (meningkatkan dividen selama minimal 25 tahun berturut-turut).
Perbedaannya, C.H. Robinson mengurangi karyawan (turun 17,4% dari Q2 2024 ke Q2 2025), sementara Expeditors menambah (naik 6,5% menjadi 19.666 karyawan dari 18.463 tahun lalu).
Artikel ini pertama kali muncul di FreightWaves.