Kamala Harris melakukan hal yang belum pernah terjadi tahun lalu: Dia hanya punya 107 hari untuk mempersiapkan kampanye presiden, waktu terpendek dalam sejarah untuk kandidat partai besar. Meskipun dia kalah di bulan November dari Presiden Donald Trump, banyak yang percaya dia akan mencalonkan diri jadi gubernur California. Dalam polling awal, dia unggul dari kandidat lain dengan selisih besar. Tapi dalam wawancara dengan Stephen Colbert, mantan wakil presiden ini menjelaskan kenapa dia enggak ikut kali ini.
“Baru-baru ini, saya putuskan untuk sementara enggak mau kembali ke sistem. Menurut saya, sistemnya rusak,” katanya, bikin penonton di acara The Late Show kaget.
“Dengarkan, saya adalah pelayan masyarakat yang setia,” ujar Harris. “Saya sudah habiskan seluruh karier untuk melayani rakyat, dan saya sempet mikirin buat nyalon jadi gubernur. Saya cinta negara bagian saya, California, saya pernah jadi jaksa distrik, jaksa agung, dan senator. Tapi jujur aja, waktu awal karier, saya harus jelasin ke keluarga kenapa saya mau jadi jaksa. Salah satu poin yang saya sampaikan: kenapa kalau kita pengin perbaiki sistem, kita selalu ada di luar, kayak minta-minta atau mau nerobos pintu? Harusnya kita juga bisa ada di dalam sistem, kan?”
Walau Harris bilang ke Colbert bahwa dia “akan selalu jadi bagian dari perjuangan, itu tidak akan berubah,” politisi berusia 60 tahun ini lebih milih jalan-jalan keliling negara dan dengerin suara rakyat tanpa harus “transaksional, di mana saya minta suara mereka.”
“Banyak orang baik yang jadi pelayan publik dan kerja dengan bagus,” lanjut Harris. “Guru, pemadam kebakaran, polisi, perawat, ilmuwan. Ini bukan tentang mereka, tapi saya percaya, selemah-lemahnya demokrasi kita, sistem seharusnya cukup kuat untuk pertahankan prinsip dasar. Dan menurut saya, sekarang ini sistemnya enggak sekuat yang seharusnya. Jadi saya enggak mau balik ke sistem itu.”
Harris setuju sama Colbert bahwa mantan wakil presiden dan calon presiden yang bilang sistem “rusak” itu “ngeri,” tapi dia akui bahwa “kekuasaan ada di tangan rakyat.”
“Kamu enggak boleh biarkan siapapun ambil kekuatanmu,” kata Harris. “Dan itu yang pengin saya ingetin ke semua orang.”
Kamu bisa tonton wawancara lengkap Harris dengan Colbert di bawah.
Memperkenalkan Fortune 500 2025, daftar resmi perusahaan terbesar di Amerika. Lihat daftar tahun ini.