Presiden AS udah umumkan beberapa pajak baru, termasuk tarif global minimum 10% dan 15% buat negara yang punya surplus dagang sama AS. Saham AS turun dari puncaknya, bikin S&P 500 dan Nasdaq jatuh lebih dari 1% dari level tertingginya.
Sentimen makro berubah ke arah kebijakan moneter yang lebih ketat di September: setelah data GDP AS kuat dan konferensi pers Jerome Powell, kemungkinan suku bunga di September bergeser ke 4.25–4.5 (60% trader prediksi ini menurut FEDwatchtoll), yang nunjukin situasi inflasi masih ambigu.
Yield obligasi 30 tahun AS stabil di level sekarang. Situasi ini memberi tekanan ke aset siklis dan bikin modal lari ke safe haven serta rotasi dari instrumen spekulatif balik ke dolar AS.
Selain dolar AS, Yen Jepang juga menguat karena yield obligasi 30 tahun Jepang tetap tinggi. Safe haven lain kayak Franc Swiss nggak terlalu kuat di pasar hari ini.
Probabilitas perubahan suku bunga. Sumber: https://www.cmegroup.com/markets/interest-rates/cme-fedwatch-tool.html
Pasar udah masuk bulan Agustus, bulan terakhir musim panas. Biasanya bulan ini volatilitas rendah, tapi kalau ada kejadian geopolitik tak terduga, volatilitas bisa datang lebih cepat dari September.
Presiden AS Trump kasih tenggat waktu buat konflik Rusia-Ukraina sampai 8 Agustus (akhir minggu depan) dan desak India sama China nerapin tarif lebih tinggi kalau beli minyak dari Rusia. Situasi ini nambah ketidakpastian di pasar energi global, yang kita liat lewat kenaikan harga minyak mentah.
Minyak mentah naik mendekati puncak Bollinger Bands: batas atas range trading teknis. Minyak itu instrumen momentum, jadi breakout bisa lanjut, tapi mengingat tren utama masih turun, breakout mungkin kecil kemungkinannya bertahan.
Bisa pantau breakout berlebihan dan lonjakan ke area abu-abu (area resistance potensial): kalau ditolak, mean-reversion trade dengan harga balik ke range (dan sentuh $60 nanti dalam tahun ini) bisa jadi pilihan utama.
Minyak mentah. Sumber: Exness.com
Emas terdorong turun oleh dolar AS yang menguat dan yield obligasi 30 tahun yang ketat, tapi tren utamanya masih bullish.
Tapi buat lanjut naik, butuh trigger atau perubahan narasi. Yang terakhir kecil kemungkinannya, tapi bisa dapet trigger teknis lewat spike ke bawah, kayak di chart.
Kalau ada aktivitas beli responsif terlihat, kita mungkin liat emas balik ke range.