Presiden Trump Perpanjang Negosiasi dengan Meksiko 90 Hari, Pertahankan Tarif 25%

Tarif yang direncanakan Presiden Donald Trump pada Jumat memicu kegiatann sibuk di antara mitra dagang karena detail penting masih tidak jelas. Negara-negara tidak tau pajak yang mungkin dihadapi barang mereka — membuat ada unsur kejutan dalam peristiwa yang sudah lama diumbar pemimpin AS itu.

Hanya bebrapa jam sebelum batas waktu, Trump pada Kamis mengatakan dia akan masuk periode negosiasi 90 hari dengan Meksiko soal dagang karena tarif 25% tetap berlaku. Ini memberikan sedikit kejelasan untuk perubahan besar ekonomi global yang memerlukan presiden untk menandatangani perintah eksekutif baru.

Trump memposting di platform Truth Social-nya bahwa percakapan teleponnya dengan pemimpin Meksiko Claudia Sheinbaum “sangat sukses karena, semakin lama, kita semakin kenal dan paham satu sama lain.”

Presiden Republik itu sebelumnya mengancam tarif 30% untuk barang dari Meksiko dalam surat Juli lalu. Sheinbaum bilang Meksiko berhasil menunda ini selama tiga bulan ke depan.

“Kami hindari kenaikan tarif yang diumumkan untuk besok dan dapat 90 hari untuk buat perjanjian jangka panjang lewat dialog,” tulis Sheinbaum di X.

Panggilan pagi para pemimpin terjadi saat tekanan dan ketidakpastian untuk ekonomi dunia. Saat batas waktu Trump mendekat, negara-negara berusaha keras menyelesaikan kerangka dagang agar dia tidak langsung terapkan tarif lebih tinggi yang bisa kacaukan ekonomi dan pemerintahan.

Trump capai kesepakatan dengan Korea Selatan pada Rabu, dan sebelumnya dengan Uni Eropa, Jepang, Indonesia, dan Filipina. Menteri dagangnya Howard Lutnick bilang di Fox News Channel ada kesepakatan dengan Kamboja dan Thailand setelah mereka setuju gencatan senjata di konflik perbatasan.

Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt bilang Trump “suatu saat sore ini atau nanti malam” akan tanda tangan perintah untuk terapkan tarif baru mulai jam 12:01 pagi Jumat waktu EDT. Negara yang belum dapat surat dari Trump atau nego kerangka akan diberitahu tarif mereka, lewat surat atau perintah eksekutif.

MEMBACA  Moskow dan Kyiv saling tuduh saat Rusia mengadakan spektakel Hari Kemenangan | Berita Perang Rusia-Ukraina

Di antara yang tak pasti status dagangnya adalah Swiss dan Norwegia yang kaya.

Menteri Keuangan Norwegia Jens Stoltenberg bilang “sangat tidak pasti” apakah kesepakatan bisa selesai sebelum batas waktu Trump.

Tapi bahkan pengumuman resmi kesepakatan bisa beri sedikit kepastian untuk mitra dagang AS.

Pejabat UE menunggu selesaikan dokumen penting yang jelaskan cara kerangka pajak untuk impor mobil dan barang lain dari blok 27 negara anggota akan bekerja. Trump umumkan kesepakatan Minggu lalu saat dia di Skotlandia.

“AS buat komitmen ini. Sekarang terserah AS untuk terapkan. Bola di tangan mereka,” kata juru bicara komisi UE Olof Gill. Dokumen itu tidak mengikat secara hukum.

Trump bilang sebagai bagian kesepakatan dengan Meksiko, barang impor ke AS akan terus hadapi tarif 25% yang dia kaitkan dengan perdagangan fentanil. Dia bilang mobil akan kena tarif 25%, sementara tembaga, alumunium, dan baja kena pajak 50% selama masa negosiasi.

Dia bilang Meksiko akan akhiri “Hambatan Dagang Non-Tarif,” tapi tidak berikan rincian.

Beberapa barang masih dilindungi dari tarif oleh Perjanjian AS-Meksiko-Kanada 2020, atau USMCA, yang dinego Trump di masa jabatan pertamanya.

Tapi Trump tampaknya sudah tidak suka perjanjian itu, yang akan dinego ulang tahun depan. Salah satu langkah besarnya sebagai presiden adalah mengenakan tarif untuk barang dari Meksiko dan Kanada awal tahun ini.

Data Biro Sensus AS tunjukkan AS punya ketimpangan dagang $171,5 miliar dengan Meksiko tahun lalu. Artinya AS beli lebih banyak barang dari Meksiko daripada dijual ke sana.

Ketimpangan dengan Meksiko tumbuh setelah USMCA karena hanya $63,3 miliar di 2016, tahun sebelum Trump mulai jabatan pertamanya.

MEMBACA  Pendapatan kepala Blackstone Stephen Schwarzman melampaui $1 miliar tahun lalu

Selain urusi perdagangan fentanil, Trump jadikan tutup kesenjangan dagang sebagai tujuan.

___

Penulis Associated Press Lorne Cook di Brussel dan Jamey Keaten di Jenewa berkontribusi untuk laporan ini.