Pesawat Militer Jerman Menuju Yordania untuk Bergabung dalam Pengiriman Bantuan Udara ke Gaza

Jerman telah mengirim dua pesawat angkut militer ke Yordania untuk membantu operasi udara penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, kata Kanselir Friedrich Merz pada Selasa.

Dalam konferensi pers bersama Raja Abdullah II dari Yordania di Berlin, Merz menyatakan bahwa dua pesawat A400M tersebut sedang dalam perjalanan ke Timur Tengah.

“Upaya ini mungkin hanya memberikan kontribusi kecil secara kemanusiaan, tetapi ini adalah sinyal penting: Kami hadir, kami berada di kawasan ini, kami membantu,” ujar Merz.

Pesawat-pesawat itu akan diisi bahan bakar, muatan, dan dilengkapi di Yordania sebelum terbang ke Gaza, mungkin mulai Rabu atau paling lambat akhir pekan ini, kata Merz.

Abdullah menyatakan bahwa Yordania sangat berterima kasih atas dukungan Jerman untuk operasi udara ini. “Operasi udara hanyalah setetes air di lautan… tapi ini memberikan tekanan kepada Israel,” ujar sang raja.

Dia menekankan bahwa pengiriman bantuan dalam jumlah besar melalui truk ke Jalur Gaza harus segera dimungkinkan untuk mencegah penduduk Gaza dari kelaparan.

Merz juga menegaskan kembali posisinya bahwa Israel harus segera dan tegas memperbaiki situasi kemanusiaan yang buruk di Gaza.

“Israel harus menyediakan pasokan yang layak dan mendesak bagi penduduk sipil yang menderita,” kata Merz, seraya menambahkan bahwa pemerintah Jerman menyambut baik langkah awal pemerintah Israel.

“Tapi lebih banyak lagi yang harus dilakukan,” tegas Merz.

Israel akhir-akhir ini mengizinkan ratusan truk bantuan masuk ke Jalur Gaza, setelah sebelumnya hampir tidak ada pasokan makanan atau bantuan lain yang tiba selama berbulan-bulan.

Pada Maret, pemerintahan Benjamin Netanyahu memberlakukan blokade total di wilayah tersebut. Mulai Mei, hanya sedikit bantuan yang diizinkan masuk, menyebabkan kelangkaan makanan dan barang kebutuhan pokok di Gaza.

MEMBACA  Pahlawan Perang dan Keluarga Memberikan Kesaksian di Pengadilan Kejahatan Perang Komandan Al Qaeda

Merz mengumumkan rencana operasi udara ini setelah rapat Kabinet Keamanan di Berlin pada Senin.

Jerman mendapat tekanan untuk merespons memburuknya kondisi kemanusiaan di Gaza di tengah operasi militer Israel yang berlanjut.

Kekurangan parah makanan dan air di wilayah Palestina yang terkepung telah memicu peringatan dari agensi PBB tentang “kelaparan katastropik” dan risiko bahaya kelaparan.

Yordania menjadi pusat penting untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan telah melakukan beberapa kali operasi udara dalam beberapa hari terakhir.

Kementerian Luar Negeri Prancis pada Selasa juga mengkonfirmasi akan bergabung dalam operasi udara ini untuk memenuhi kebutuhan paling mendesak penduduk sipil.

Kementerian tersebut menyatakan bahwa Paris akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan penduduk selama operasi udara berlangsung.

Namun, mereka mengingatkan bahwa untuk meningkatkan pengiriman bantuan ke Gaza secara signifikan, Israel harus membuka perlintasan darat ke wilayah tersebut.

Prancis juga menyerukan gencatan senjata dalam perang di Gaza.

Mulai Minggu lalu, pesawat dari Israel, Yordania, dan Uni Emirat Arab (UEA) telah menjatuhkan bantuan di Jalur Gaza. Pada Selasa saja, 52 palet dengan parasut dari pesawat Yordania, Mesir, dan UEA berhasil mendarat di sana.