Laporan dari Gaza menunjukkan bahwa tujuan bantuan kemanusiaan adalah untuk ‘memenuhi’ pasar, sehingga harga turun dan warga tidak menyerang truk bantuan.
Truk bantuan kemanusiaan dari Mesir dan Yordania memasuki Jalur Gaza pada Senin, saat gencatan senjata kemanusiaan Israel memasuki hari kedua.
Angkatan Udara Yordania, bekerja sama dengan Uni Emirat Arab, juga menjatuhkan pasokan ke Gaza lewat udara.
Gencatan senjata kemanusiaan diberlakukan agar bantuan yang masuk ke Jalur Gaza bisa diatur di gudang lalu didistribusikan ke warga yang membutuhkan.
Namun, masih ada laporan dari Gaza tentang truk yang dijarah, baik oleh warga sipil maupun teroris Hamas.
Selain itu, berdasarkan pembaruan soal harga barang di Jalur Gaza, bantuan kemanusiaan belum berpengaruh pada harga barang, artinya barang-barang tersebut belum dijual dengan harga terjangkaun bagi penduduk lokal.
Pasar Al-Sahaba di Kota Gaza, 28 Juli 2025. (KREDIT: Majdi Fathi / TPS)
Misalnya, di kamp pengungsi Nuseirat, satu kilogram gula harganya 400 shekel, dan satu kilogram tomat mencapai lebih dari 100 shekel.
Keterlibatan Mesir dalam bantuan kemanusiaan ke Gaza
Laporan dari dalam Gaza menyatakan bahwa tujuan bantuan kemanusiaan adalah untuk ‘memenuhi’ pasar, agar harga turun dan warga tidak menyerang truk bantuan.
Ini akan memungkinkan perusahaan keamanan Mesir kembali dan mengamankan truk-truk tersebut.
Hamas mendesak agar bantuan kemanusiaan dilakukan oleh organisasi PBB, terutama karena hubungan antara organisasi tersebut dengan Hamas.
Sebagai organisasi teroris, Hamas menggunakan bantuan kemanusiaan sebagai alat untuk memperbarui perundingan dan terus meningkatkan tuntutannya.
“Tidak ada artinya melanjutkan pembicaraan di bawah pengepungan, kehancuran, dan kelaparan warga Gaza,” ujar Khalil Al-Hayya, negosiator utama Hamas dan kepala operasi Gaza, dalam pernyataan rekaman yang dirilis Minggu.
Hayya juga menyatakan bahwa masuknya langsung makanan dan obat-obatan ke Jalur Gaza secara bermartabat bagi rakyatnya adalah bukti serius dan nyata untuk melanjutkan negosiasi.
Pada akhirnya, warga Gaza menyadari bahwa realitasnya berbeda dengan yang dipaksakan Hamas.
“Kami menginginkan solusi untuk gencatan senjata, bantuan kemanusiaan, dan menghentikan pertumpahan darah. Inilah tuntutan kami,” kata seorang warga Gaza yang hendak menerima bantuan kemanusiaan.
“`
(Terdapat 1 kesalahan ketik: “terjangkau” ditulis “terjangkau*n*”)