Di Mana Posisi Saham Palantir dalam 5 Tahun?

Harga saham Palantir Technologies (NASDAQ: PLTR) udah naik lebih dari dua kali lipat di tahun 2025, tapi kelihatannya masih bakal terus naik. Perusahaan analitik data besar ini lagi diuntungin karena banyak klien dari sektor publik dan swasta yang pake software mereka yang udah dilengkapi AI (kecerdasan buatan).

Tapi apa pasar terlalu berlebihan? Di bawah ini, gw bakal bahas lebih dalem soal fundamental Palantir buat ngeliat apa yang bikin sahamnya naik dan apakah saham ini bisa tetap lebih bagus dari pasar dalam 5 tahun ke depan atau lebih lama lagi.

Sumber gambar: Getty Images.

Kenaikan Palantir kayanya berkaitan sama dua hal: tren generative AI dan terpilihnya Presiden Donald Trump. Yang pertama lebih jelas. Sejak peluncuran ChatGPT oleh OpenAI akhir 2022, investor lagi cari-cari perusahaan software yang bisa bikin penggunaan AI jadi lebih nyata.

Palantir cocok banget. Bisnis inti mereka emang udah fokus ke analitik data buat bantu klien nemuin tren dan insight dari data dalam jumlah besar. Dengan tambahan Artificial Intelligence Platform (AIP), proses ini jadi lebih gampang.

Contohnya, analis bisa langsung masukin perintah teks dan biarin large language model (LLM) yang ngolah datanya, bukan pake perintah rumit. Mereka juga bisa bikin AI agents (yang dilatih pake data perusahaan) yang bisa kerja semi-otomatis.

Kecepatan dan fleksibilitas LLM bikin ini cocok buat kerja lapangan kayak penegakan hukum atau operasi militer. Palantir udah punya klien ternama kayak Angkatan Darat AS, NATO, sama angkatan bersenjata Ukraina dan Israel.

Belum lagi, ada rencana kenaikan anggaran pertahanan AS senilai $156,2 miliar buat tahun fiskal 2026, yang sebagian besar bakal dipake buat kemampuan perang generasi baru.

MEMBACA  Penangkapan Eks Pemain Timnas Indonesia U-20 oleh Cabjari Deli Serdang dalam Kasus Dugaan Korupsi UIN Sumut

Pendiri Palantir, Peter Thiel, juga dekat sama pemerintahan Trump (Wakil Presiden JD Vance dulu kerja sama dia di Mithril Capital). Hubungan ini mungkin nambah hype soal Palantir, meski manfaat dasarnya enggak jelas.

Pendapatan Palantir di kuartal pertama naik 39% jadi $883,9 miliar dibanding tahun lalu, sedangkan laba bersih naik 24% jadi $214 juta. Meski pertumbuhannya lumayan, ini jauh dari spektakuler. Perusahaan lain yang terkait AI, kayak Nvidia, sering nunjukin pertumbuhan pendapatan yang jauh lebih tinggi.

Tumbuh pendapatan Nvidia jauh lebih cepet dari Palantir—bahkan enggak bisa dibandingin. Yang lebih parah, harga saham Palantir udah naik jauh lebih tinggi dari fundamentalnya yang sebenarnya biasa aja.

Kalau harga saham naik jauh lebih cepet dari prospek bisnisnya, artinya saham itu overvalued. Dengan price-to-sales ratio (P/S) 122, saham Palantir jauh lebih mahal dibanding Nvidia (P/S 29) atau S&P 500 (rata-rata P/S 3,2). Lagipula, analis enggak prediksi pertumbuhan pendapatan Palantir bakal meningkat signifikan—estimasi konsensus cuma 26% tahunan buat 2026.

Perusahaan bagus enggak selalu jadi investasi bagus. Masalah kayak overvaluation bisa bikin risikonya lebih besar daripada potensi keuntungannya.

Dengan rasio P/S 122, bilang Palantir priced for perfection aja masih kurang. Lebih tepat dikatakan priced to disappoint karena kayaknya enggak bakal bisa memenuhi ekspektasi harganya. Dalam 5 tahun ke depan, kemungkinan sahamnya bakal kalah dari pasar.

Sebelum beli saham Palantir Technologies, pertimbangin ini:

Tim analis Motley Fool Stock Advisor baru aja nemuin 10 saham terbaik buat dibeli sekarang… dan Palantir enggak masuk dalam daftar itu. 10 saham yang masuk bisa ngasih return besar dalam beberapa tahun ke depan.

Contohnya, waktu Netflix masuk daftar ini tanggal 17 Desember 2004… kalau lu investasi $1.000 waktu itu, sekarang udah jadi $636.774! Atau waktu Nvidia masuk daftar tanggal 15 April 2005… investasi $1.000 waktu itu sekarang udah jadi $1.064.942!

Perlu diinget, total average return dari Stock Advisor adalah 1.040%—jauh lebih tinggi dari S&P 500 yang cuma 182%. Jangan sampe ketinggalan daftar 10 saham terbaru, yang bisa lu dapetin pas gabung Stock Advisor.

Lihat 10 sahamnya »

Data return Stock Advisor per 21 Juli 2025

Will Ebiefung enggak punya posisi di saham mana pun. The Motley Fool punya saham di Nvidia dan Palantir Technologies. The Motley Fool punya disclosure policy.

Artikel Where Will Palantir Stock Be in 5 Years? awalnya diterbitin sama The Motley Fool