Halliburton Sebut Penurunan Produksi Minyak Meksiko Akan Tekan Reaktivasi Bisnis

Oleh Arathy Somasekhar

HOUSTON (Reuters) – Halliburton, penyedia layanan lapangan minyak AS, bilang pada Selasa kalo penurunan produksi minyak Meksiko bikin tekanan buat aktifin bisnis lagi, sementara pembayaran dari Pemex ke pemasoknya molor lama.

Produksi minyak mentah dan kondensat oleh Pemex, produsen terbesar di negara itu, turun 8,4% di Mei jadi 1,64 juta barel per hari, menurut data resmi.

Perusahaan layanan lapangan minyak udah banyak kurangin aktivitas karena Pemex, perusahaan energi dengan utang terbesar di dunia, gak bayar.

Halliburton bilang masalah pembayaran dari Pemex masih belum selesai.

Minggu lalu, pesaing besar SLB bilang pemerintah dan Pemex harus selesaikan masalah penting sebelum ada pemulihan.

“Kita udah siap. Tinggal nunggu langkah selanjutnya buat buka nilai aset di Meksiko dan bantu Pemex bangkit,” kata CEO SLB Olivier Le Peuch saat laporan pendapatan.

SLB siap kerja sama dengan Pemex buat selesaiin masalah, tambahnya.

Bulan lalu, asosiasi perusahaan layanan minyak asing di Meksiko peringatin kalo banyak perusahaan mungkin harus berhenti operasi paling cepat Juli.

Pemex punya utang belum dibayar ke banyak pemasok dan kontraktor sekitar $20 miliar, ditambah utang finansial $101 miliar, meski pemerintah udah kasih miliaran dolar buat bayar utang.

Dalam surat Juni, asosiasi minta Pemex proses dan bayar tagihan layanan tahun lalu; jamin pembayaran tepat waktu tahun ini; dan buat rencana bayar semua utang ke perusahaan sektor ini.

Sektor layanan lapangan minyak Meksiko menyusut karena Pemex gak bayar, kata asosiasi, dan operasi bisa terganggu karena masalah arus kas.

Halliburton, yang lapor pendapatan kuartal kedua Selasa, prediksi pendapatan internasional turun sekitar 5% tahun ini, terutama karena pengurangan aktivitas di Arab Saudi dan Meksiko.

MEMBACA  Penerimaan mahasiswa asing di UK yang keliru membayar pajak melonjak 22%

(Laporan oleh Arathy Somasekhar dan Tanay Dhumal di Houston; Disunting oleh Chizu Nomiyama dan David Gregorio)