Transaksi di Sektor Hulu Minyak dan Gas AS Menurun Akibat Volatilitas yang Menggoyahkan Investor

Oleh Georgina McCartney

HOUSTON (Reuters) – Perubahan harga di pasar energi dan saham bikin investor takut di kuartal kedua, sehingga memperlambat kecepatan merger dan akuisisi di sektor minyak dan gas AS, kata firma analisis Enverus pada Rabu.

Penurunan ini terjadi setelah serangkaian akuisisi besar oleh perusahaan minyak dan gas beberapa tahun terakhir, yang puncaknya mencapai rekor $192 miliar di tahun 2023.

Ada $13,5 miliar nilai kesepakatan yang diumumkan sampai 30 Juni, turun 21% dibanding kuartal sebelumnya, kata Enverus. Semester pertama 2025 totalnya $30,5 miliar, turun 60% dibanding periode sama di 2024.

“Volatilitas di pasar komoditas dan saham jadi tanda bahaya untuk M&A, memperlambat kesepakatan,” ujar Andrew Dittmar, analis utama Enverus Intelligence Research.

Harga minyak turun ke level terendah beberapa tahun kuartal lalu setelah Presiden AS Donald Trump umumkan tarif perdagangan bulan April, yang bikin khawatir resesi dan turunnya permintaan bahan bakar. OPEC juga umumkan rencana kurangi pemotongan produksi. Harga juga naik karena konflik Timur Tengah tingkatkan premi risiko trader.

Di kuartal kedua, harga minyak AS pernah sentuh $57,13 per barel pada 5 Mei, lalu naik ke $75,14 di 18 Juni, menurut data LSEG.

EOG Resources, perusahaan eksplorasi asal Houston, beli Encino Acquisition Partners seharga $5,6 miliar di Mei, jadi kesepakatan terbesar kuartal kedua, kata Enverus.

Viper Energy ikuti dengan beli Sitio Royalties senilai $4,1 miliar di Juni.

Dua transaksi ini mencakup lebih dari 75% nilai kesepakatan kuartal kedua, kata Enverus.

“Mesin M&A beberapa tahun terakhir mulai lemah karena target akuisisi tinggal sedikit,” ujar Dittmar.

Perusahaan akhirnya perlu cari peluang beli aset di luar negeri, seperti Kanada atau daerah lain seperti Vaca Muerta di Argentina, tambahnya.

MEMBACA  Apakah Pasar Saham AS Berada di Wilayah Gelembung?

(Pelaporan oleh Georgina McCartney di Houston; Penyuntingan oleh Nia Williams)