Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam mengembangkan generasi masa depan yang unggul, sehat, dan terlindungi melalui program Makanan Bergizi Gratis (MBG) serta perlindungan di media sosial.
“Seperti kata bijak, ‘Dibutuhkan seluruh desa untuk membesarkan seorang anak.’ Ini mengingatkan kita bahwa membesarkan anak adalah tanggung jawab bersama, termasuk tanggung jawab negara,” ujarnya dalam unggahan Instagram untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025 pada Rabu.
Salah satu wujud nyata tanggung jawab pemerintah adalah program MBG, yang kini telah menjangkau 6,7 juta anak Indonesia, tambahnya.
Menurut Wijaya, pemerintah akan terus memperluas cakupan program ini untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di seluruh Indonesia secara merata.
Selain itu, ia menyampaikan keprihatinan pemerintah tentang perlindungan anak di ruang digital.
Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Sistem Elektronik untuk Perlindungan Anak, pemerintah berharap anak-anak Indonesia dapat tumbuh di ekosistem digital yang aman dan sehat, katanya.
“Kita harus memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan tumbuh sehat, cerdas, dan terlindungi. Karena di tangan merekalah harapan untuk Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Peringatan Hari Anak Nasional tahun ini menandai ulang tahun ke-41 sejak pertama kali dideklarasikan pada 1984.
Tema utama peringatan tahun ini adalah “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045.” Tema ini menyoroti pentingnya investasi pada generasi muda melalui sub-tema seperti gizi anak usia dini, keterampilan digital, pendidikan inklusif, serta perlindungan dari kekerasan dan pernikahan anak.
Pemerintah juga meluncurkan logo merah putih berbentuk oval untuk memperingati hari tersebut, yang menampilkan tiga anak, termasuk satu anak berkebutuhan khusus, mengibarkan Bendera Merah Putih. Logo ini melambangkan harapan dan cita-cita yang dapat diwujudkan melalui semangat dan dukungan keluarga.
Berita terkait: BGN dan BP Taskin berdayakan masyarakat miskin lewat program MBG
Berita terkait: Ambisi anti-kelaparan jembatani Indonesia dan Brazil
Berita terkait: Orang tua harus paham cara anak berkomunikasi di media sosial: pemerintah
Penerjemah: Andi Firdaus, Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025