Apple Music pernah jadi pilihan utama bagi audiophile sebelum akhirnya tersaingi oleh Tidal, tapi tetap opsi yang bagus untuk kualitas lossless dengan harga $11 per bulan jika kamu pengguna perangkat Apple. Beberapa lagu tersedia dalam kualitas 16-bit, 44.1 kHz atau 24-bit, 192 kHz—yang terakhir setara dengan kualitas terbaik Tidal. Sayangnya, Apple Music berjalan optimal di iPhone, MacBook, dan perangkat Apple lainnya. Kalau pakai Android atau Windows, lebih baik cari alternatif lain.
Katalog lagu Apple Music mencakup lebih dari 100 juta lagu, semuanya tersedia dalam format lossless. Beberapa lagu juga mendukung Dolby Atmos. Format reguler Apple Music menggunakan bitrate hingga 256 Kbps, yang nyaris tak beda dengan Spotify (320 Kbps).
Fitur rekomendasi musik yang dikurasi manusia di Apple Music tidak semenarik Spotify. Kamu bisa melihat aktivitas musik teman jika mereka mengaktifkan social sharing. Kapasitas library dibatasi 100.000 lagu, tapi tak ada batas untuk jumlah lagu dalam playlist. Spotify termasuk sedikit layanan yang menawarkan likes tak terbatas, kalau itu jadi pertimbangan.
Aplikasi iPhone cukup bagus, dan versi Android masih bisa diterima, tapi aplikasi desktop sangat buruk. Terkadang lagu tidak mau diputar, tombol "Add to Library" sering gagal, dan tombol Back berfungsi acak-acakan. Menambahkan musik ke library juga merepotkan. Jika keluar dari tab penjelajahan, tombol Back malah mengembalikanmu ke beranda—kecuali saat tombol itu hilang tanpa alasan. Baca panduan beralih dari Spotify ke Apple Music jika tertarik mencoba.
Untuk menikmati fitur Dolby Atmos dan audio lossless di Apple Music, kamu perlu headphone buatan Apple (selain iPhone atau HomePod Mini). Tapi kalau lebih suka speaker berbasis Alexa, mungkin Amazon Music lebih cocok, meski bukan rekomendasi utama kami.