FILE – Di foto arsip Rabu, 8 April 2020 ini, matahari terbenam di belakang pompa minyak yang tidak beroperasi dekat Karnes City, Texas. Associated Press
Harga minyak sangat tidak stabil di tahun 2025 karena ketidakpastian ekonomi dan ketegangan perdagangan mempengaruhi sentimen pasar.
Dwight Scott dari Quantum Capital mengatakan harga hampir mencapai tingkat yang sangat rendah dan berbahaya bagi produsen.
Tapi dia menambahkan bahwa dia tidak yakin masa sulit ini akan berlangsung lama untuk industri minyak.
Harga minyak terus bergejolak tahun ini dan jatuh ke zona berbahaya yang mengancam keuntungan produsen, kata seorang investor energi terkemuka minggu ini.
Dwight Scott, Wakil Ketua Eksekutif Quantum Capital Group, menyatakan ke Bloomberg TV bahwa harga sekarang "hampir tidak menguntungkan" bagi produsen.
Harga minyak mentah AS turun sekitar 8% tahun ini, berada di $66,68 pada Kamis pagi.
"Di kisaran $60-an, harga minyak sudah sangat dekat dengan level yang tidak memberi keuntungan bagi pengeboran baru," ujarnya. Dia juga menyebut jumlah rig pengeboran aktif turun dalam dua bulan terakhir.
Dalam wawancara Rabu lalu, Scott membahas dinamika pasokan dan permintaan industri minyak serta pandangannya tentang masa depan industri. Pemilihan Presiden Donald Trump sempat dianggap pertanda baik untuk sektor minyak dan gas, tapi sejauh ini harga tetap fluktuatif karena ketidakpastian ekonomi dan pasokan global yang tinggi.
Scott menambahkan bahwa slogan Trump "drill baby drill" kurang berdampak karena industri AS sudah memproduksi minyak dalam jumlah rekor belakangan ini. Itu salah satu alasan produsen AS enggan membanjiri pasar dengan minyak lebih banyak lagi.
Scott yakin penurunan harga terkait ketidakpastian soal tarif Presiden Trump. Namun, dia memperkirakan penurunan ini hanya sementara dan AS akan tetap menjadi produsen energi terbesar.
Baca artikel aslinya di Business Insider.