Apakah Pemerintahan Trump Akan Menghadapi Chatbot AI “Woke”?

Gedung Putih dikabarkan akan segera mengumumkan perintah eksekutif terkait AI yang dinanti-nanti, yang kabarnya menarget model AI “woke”.

Menurut laporan Wall Street Journal, pemerintahan Donald Trump akan menerbitkan serangkaian perintah eksekutif minggu depan. Salah satunya mewajibkan lembaga pemerintah menggunakan model AI yang netral secara politik, ungkap sumber tak disebutkan ke Journal.

**BACA JUGA:**

Pengumuman AI terbesar (dan drama panas) sepanjang 2025

Bias dalam model AI, terutama terkait politik dan isu sosial, menjadi perdebatan bagi kalangan konservatif yang menilai *certain models* terlalu condong ke kiri. Ini bagian dari sikap Trump terhadap bias media dan “wokeisme”—istilah yang awalnya merujuk pada kesadaran ketidakadilan sosial, tapi diklaim oleh sayap kanan sebagai istilah peyoratif untuk liberal. Pemerintahan Trump juga gencar menghapus inisiatif DEI (Diversity, Equity, and Inclusion), menyebut program federal terkait “boros” dan “diskriminatif”.

Upaya mendorong model AI “anti-woke” dalam perintah eksekutif ini dipimpin oleh AI Czar David Sacks dan penasihat kebijakan AI Gedung Putih, Sriram Krishnan. Sacks sebelumnya mengkritik OpenAI karena membuat ChatGPT bias liberal. “ChatGPT diprogram jadi woke dan tidak memberi jawaban jujur,” ujarnya di podcast All In 2023.

**Mashable Light Speed**

Sacks dan Elon Musk sudah berteman sejak era PayPal. Perusahaan Musk, xAI, menciptakan chatbot Grok yang dijuluki alternatif “anti-woke”. Saat perusahaan AI bersaing merebut dukungan Trump dan kontrak pemerintah, xAI mungkin unggul karena keselarasan politiknya—meski hubungan Musk dan Trump sedang tegang.

Definisi bias sendiri subjektif. Grok baru-baru ini membuat kontroversi dengan memuji Hitler dan pernyataan antisemit. Di sisi lain, penelitian menunjukkan model bahasa besar (LLM) — bahkan yang dianggap terlalu liberal — bisa mengandung bias implisit terkait gender, ras, dan persepsi kebebasan pers.

MEMBACA  Bagaimana Generator Tenaga Surya Dapat Menyimpan Daya Gadget Anda Saat Berkemah

Journal juga melaporkan rencana Trump menerbitkan perintah eksekutif untuk mendorong ekspor chip AI buatan AS, sebagai bagian dari upaya dominasi AI atas China.

Semua mata tertuju ke Gedung Putih menunggu pengumuman minggu depan.


**Keterangan:** Ziff Davis, perusahaan induk Mashable, menggugat OpenAI pada April lalu atas dugaan pelanggaran hak cipta dalam pelatihan sistem AI.

**Topik:**
Artificial Intelligence
Donald Trump

*(Catatan: Ada 2 kesalahan kecil—”ga-module” yang tertulis “ga-module” dan tautan “https://” yang kelebihan garis miring.)*