Jumat, 18 Juli 2025 – 11:12 WIB
Jakarta, VIVA – Video yang memperlihatkan pertengkaran antara seorang pengemudi wanita dengan anggota polisi lalu lintas (Polantas) menjadi viral di media sosial.
Baca Juga:
Kecelakaan Maut Motor Vs Mobil Pagi Buta di CSW, Satu Orang Tewas
Dalam video yang diunggah akun Instagram @_thinksmart.id, terlihat polisi meminta Surat Izin Mengemudi (SIM) dan membahas soal "mutasi data" kendaraan yang dianggap tidak relevan.
"SIM-nya harus dari Jakarta, katanya," tulis narasi unggahan.
Baca Juga:
Diduga Ugal-ugalan, Dua Polisi PJR Tabrak Nenek 70 Tahun hingga Terluka Parah di Medan!
Menurut pengunggah, istrinya dihentikan saat berkendara di tol meski dokumen seperti STNK dan SIM sudah lengkap. Namun, polisi malah mempertanyakan asal penerbitan SIM, seolah hanya SIM Jakarta yang berlaku di ibu kota.
"Eh malah minta SIM Jakarta katanya. Jadi nyetir di Jakarta harus pakai SIM Jakarta? Baru tau," tulisnya.
Selain itu, polisi juga menyebut ada masalah "data mutasi" yang belum sinkron. Padahal, mobil tersebut bukan mobil mutasi.
"Dan ini parah, katanya DATA MUTASI masih nyangkut. Sedangkan mobilnya bukan MOBIL MUTASI. Maksudnya apa, Bapak Polisi?" tambahnya.
Aturan SIM Tidak Harus Sesuai Domisili
Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009, SIM sah digunakan di seluruh Indonesia asal sesuai jenis kendaraan. Tidak ada aturan yang mengharuskan SIM harus dari domisili pengemudi.
Bahkan, Kepala PJR Cipularang, Kompol Joko Prihantono, menyatakan SIM Nasional bisa digunakan di beberapa negara.
Mulai 1 Juni 2025, SIM Indonesia sudah resmi berlaku di negara-negara ASEAN berkat penggunaan NIK sebagai nomor SIM. Namun, tiap negara punya kebijakan sendiri, misalnya di Singapura hanya berlaku 12 bulan sejak kedatangan.
Baca Juga:
Jasad Wanita Terborgol Ditemukan Membusuk di Semak-Semak Cisauk, Pakai Jas Hujan Pink
Halaman Selanjutnya
"Mutasi" biasanya merujuk pada pindahnya registrasi kendaraan. Tapi, mobil ini bukan mobil mutasi, jadi alasan polisi tidak jelas.