Starliner Boeing Tak Bisa Terbang Tahun Ini, Tapi Pesawat Ruang Angkasa Bermasalah Ini Belum Mati

Sudah lebih dari setahun sejak penerbangan uji coba Starliner yang gagal meninggalkan kru terjebak di luar angkasa, dan pesawat ruang angkasa Boeing masih belum siap terbang. Dalam pembaruan terbaru, pejabat NASA mengatakan mereka sedang menuju peluncuran misi dengan Starliner pada 2026, dan kemungkinan tidak akan melibatkan astronot.

Dalam jumpa pers pekan kemarin, Steve Stich, manajer program Commercial Crew NASA, mengatakan kepada wartawan bahwa Boeing melakukan beberapa perubahan pada pesawat Starliner untuk mencegah mesin pendorongnya kepanasan, seperti dilaporkan Ars Technica. Awal tahun ini, NASA mengungkapkan rencana untuk meluncurkan penerbangan uji coba lagi pada 2025, tapi timeline itu mungkin bergeser karena mereka masih bekerja sama dengan Boeing untuk menyelesaikan masalah yang muncul saat penerbangan uji berawak pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Sulit dipercaya NASA masih membahas perubahan pada Starliner setelah program ini menghadapi banyak kendala sejak awal. Namun, NASA bertekad memiliki taksi komersial kedua untuk mengantar kru ke ISS. Pada 2014, NASA memberikan kontrak ke Boeing dan SpaceX sebagai bagian dari Commercial Crew Program untuk mengembangkan pesawat yang bisa membawa kru dan kargo ke ISS. Berbeda dengan SpaceX, Boeing kesulitan membuktikan bahwa pesawatnya bisa menyelesaikan tugas.

Setelah bertahun-tahun penundaan dan dua penerbangan tanpa awak yang kurang ideal, Starliner membawa astronot NASA Butch Wilmore dan Sunni Williams ke ISS pada 5 Juni 2024. Dalam perjalanan, lima mesin pendorongnya gagal, dan muncul lima kebocoran helium—salah satunya sudah terdeteksi sebelum peluncuran. NASA menilai pesawat itu tidak layak membawa astronot pulang dan mengembalikan kru mereka menggunakan pesawat SpaceX, Dragon. Pada 6 September 2024, Starliner lepas dari ISS dan kembali ke Bumi tanp awak.

MEMBACA  Wawancara Minggu Ini dengan Vampire Membongkar Beberapa Fakta yang Membuat Tidak Nyaman

Dalam pembaruan terakhir Maret lalu, NASA mengumumkan bahwa mereka "sedang mempersiapkan sertifikasi kru untuk sistem CST-100 Starliner." Mereka juga menyatakan bahwa tim gabungan sedang menyelesaikan anomali saat penerbangan dan mempersiapkan uji sistem propulsi dalam beberapa bulan ke depan.

NASA sempat berharap Starliner bisa meluncurkan misi operasional pertamanya awal 2025, tapi mereka masih mengerjakan perubahan untuk menghindari malfungsi lagi. "Kami benar-benar menargetkan penerbangan awal tahun depan dengan Starliner, dan tujuannya adalah masuk ke rotasi kru dengan Starliner," kata Stich dalam jumpa pers. "Itu bisa dimulai paling cepat di slot rotasi kru kedua akhir tahun depan."

Alih-alih menggunakan Starliner, NASA terpaksa memakai SpaceX untuk meluncurkan misi Crew-10 pada Maret dan memesan pesawat Dragon untuk Crew-11 bulan Juli. Penerbangan Starliner berikutnya ke ISS kemungkinan tanpa awak, semakin menunda sertifikasi Boeing untuk membawa astronot.

ISS akan pensiun pada 2030, menyisakan sedikit waktu bagi Boeing untuk memenuhi kontrak Commercial Crew Program senilai $4,3 miliar dengan NASA. Namun, badan antariksa itu mungkin masih memanfaatkan Starliner untuk stasiun luar angkasa komersial di masa depan. Yang pasti, NASA ingin memiliki dua penyedia taksi antariksa, tidak hanya bergantung pada SpaceX.