China Kuasai Lebih dari Setengah Pasar Mobil Listrik Global

Rabu, 16 Juli 2025 – 09:24 WIB

London, VIVA – Penjualan mobil listrik global capai 9,1 jutaan unit di paruh pertama 2025. Angka ini naik 28% dibanding periode sama tahun lalu, menurut data terbaru dari Rho Motion, bagian dari Benchmark Mineral Intelligence.

Baca Juga:
Bursa Asia Dibuka Fluktuatif Jelang Rilis Data Ekonomi Penting dari China

China menyumbang 5,5 juta unit dari total penjualan, naik 32% dari tahun lalu. Sementara itu, Eropa catat penjualan 2 juta unit, naik 26%. Amerika Utara cuma tumbuh 3%, dengan Kanada alami penurunan drastis 23%. Secara global, pasar mobil listrik tumbuh 7% hanya di bulan Juni saja.

Baca Juga:
Terpopuler: Mazda EZ-60 Laku Keras, Damkar Dorong Mobil dan Motor Honda Rp30 Jutaan

Manajer data Rho Motion, Charles Lester, bilang China dan Eropa sekarang jadi pemimpin transisi ke mobil listrik. Dia tekankan bahwa setengah dari mobil listrik terjual di dunia dibeli konsumen China.

Baca Juga:
Tren Baru di China: Anak Muda Jadi ‘Cucu Penuh Waktu’ karena Sulit Dapat Kerja

Lester tambahkan bahwa hampir setengah mobil baru dibeli di China sekarang udah listrik. Meski ada kekhawatiran soal subsidi, tren penjualan EV diprediksi tetap kuat sepanjang 2025. Tapi pertumbuhan Eropa tidak merata. Inggris dan Jerman jadi pemimpin, sementara Prancis tertinggal karena pengemudi sensitif harga dan tergantung subsidi.

Dilihat VIVA Otomotif Rabu 16 Juli 2025, penjualan mobil listrik di Prancis malah turun 13% setelah subsidi dipotong. Sebaliknya, Spanyol catat lonjakan tertinggi dengan pertumbuhan 85% berkat program insentif MOVES III.

Jerman dan Inggris tumbuh masing-masing 40% dan 32%. Kedua negara ini jadi penggerak utama pertumbuhan mobil listrik di Eropa. Di Amerika Utara, pasar AS naik 6%, Meksiko naik 20%, tapi Kanada anjlok 23%. Penurunan ini bikin pertumbuhan regional terhambat meski negara lain menunjukkan kenaikan.

MEMBACA  Pasar saham Malaysia, yang pernah dijuluki 'terburuk di dunia', kini kembali bangkit | Pasar Keuangan

Kebijakan baru dalam "Big Beautiful Bill" yang ditandatangani Presiden Trump pengaruhi tren pasar. Meski ada dorongan sementara dari insentif pajak, penjualan mungkin turun tajam setelah kuartal ketiga 2025.

Penjualan mobil listrik baterai (BEV) dan plug-in hybrid (PHEV) masing-masing naik 26% dan 27%. Pertumbuhan PHEV didorong produsen China yang berusaha hindari tarif.

Halaman Selanjutnya