Pasar Saham Memberi Hadiah pada Ancaman Tarif Baru Trump dengan S&P Mendekati Rekor Tertinggi


Ancaman tarif lagi, saham AS tetap kuat di hari Senin. Awalnya turun tapi akhirnya naik, dengan S&P 500 hampir sentuh rekor tertinggi semua waktu.

Presiden Donald Trump anggap pasar saham yang tinggi sebagai tanda investor setuju dengan ancaman tarifnya ke mitra dagang. Sejauh ini, pasar membenarkan dia.

Saham mulai kuat di hari Senin setelah ancaman tarif baru akhir pekan. S&P 500 naik 0.17%, hampir sentuh rekor tertinggi. Dow naik 0.2% dan Nasdaq yang isinya banyak saham teknologi naik 0.27%.

Trump Sabtu lalu ancam Uni Eropa dan Meksiko dengan tarif 30%. Tarif lebih tinggi ini bakal mulai 1 Agustus, sama hari dengan kenaikan tarif balasan dari mitra dagang AS. Senin kemarin, Trump juga ancam mitra dagang Rusia dengan tarif 100% kalau Putin gak hentikan perang di Ukraina dalam 50 hari.

Tapi pasar udah mulai cuek sama ancaman ginian, kata Jim Reid dari Deutsche Bank. Dia bilang itu cuma taktik negosiasi aja.

“Kalo ‘tarif’ bukan kata terpanas tahun ini buat investor, mungkin ‘ketidakpastian’ jawabannya,” tulis LPL Financial. “Tarif pengaruhin ekonomi, laba perusahaan, inflasi, sama suku bunga. Kalo saham mau terus naik di paruh kedua tahun, kebijakan dagang harus mendukung.”

Pasar masih tenang, tapi data inflasi bulan Juni yang keluar minggu ini bisa ubah segalanya. Analis prediksi inflasi konsumen naik dari 2.4% ke 2.6%.

Musim laporan keuangan juga mulai minggu ini, dengan bank-bank besar AS bakal umumkan hasilnya. Banyak perusahaan sebelumnya batalkan panduan laba gara-gara tarif, tapi laporan ini bakal kasih tau siapa yang sebenarnya bayar tarif $100 miliar: perusahaan atau konsumen.

“Tarif gak bakal hilang aja kalau gak keliatan di harga konsumen. Pasti ada yang kena dampaknya di rantai pasokan,” kata Peter Boockvar dari Bleakley Financial Group.

MEMBACA  Suara 'Anda Mendapat Surat' AOL, Elwood Edwards, meninggal pada usia 74 tahun

Perkenalkan Fortune 500 2025, daftar perusahaan terbesar di AS. Lihat daftarnya tahun ini.