Sebuah kebakaran hebat dekat Grand Canyon di AS telah menghancurkan puluhan bangunan—termasuk sebuah penginapan bersejarah yang merupakan satu-satunya akomodasi tersedia di kawasan North Rim taman nasional sekitarnya.
Api yang melalap Grand Canyon Lodge adalah satu dari dua kebakaran yang telah meluas puluhan ribu hektar di area tersebut.
Kebakaran ini juga memaksa penutupan North Rim untuk sisa musim turis 2025.
Otoritas di negara bagian Arizona masih berupaya mengendalikan api, yang dijuluki Dragon Bravo Fire dan White Sage Fire.
Terletak sekitar 8.000 kaki (2.438 m), Grand Canyon Lodge juga memiliki fasilitas makan, toko suvenir, dan kantor pos. Tempat ini telah beroperasi sejak tahun 1930-an.
“Sebagai penjaga beberapa harta nasional paling dicintai negara kami, kami sangat berduka atas kehilangan Grand Canyon Lodge,” kata Aramark, perusahaan pengelola lodge, dalam pernyataannya.
“Kami bersyukur semua karyawan dan tamu telah dievakuasi dengan selamat,” tambah pernyataan itu.
Tidak ada laporan korban luka akibat kebakaran ini, yang diperparah oleh angin kencang hingga 40 mph (64 km/jam).
Namun, penilaian awal dari National Park Service (NPS) menunjukkan 50 hingga 80 bangunan telah hancur akibat Dragon Bravo Fire, termasuk gedung administrasi dan fasilitas pengunjung.
Petugas pemadam di beberapa area terpaksa dievakuasi karena kebocoran klorin di fasilitas pengolah air terdekat, menurut NPS.
Gas klorin lebih berat dari udara dan bisa mengendap di dataran rendah, berpotensi membahayakan petugas pemadam dan pendaki di wilayah tersebut.
Kebakaran kedua, White Sage Fire, sejauh ini telah membakar lebih dari 40.000 hektar Hutan Nasional Kaibab, memaksa ratusan orang mengungsi.
NPS menyatakan kedua kebakaran diduga disebabkan oleh petir.
Hampir lima juta orang mengunjungi Grand Canyon pada 2024, menjadikannya salah satu destinasi wisata paling populer di AS.
South Rim Grand Canyon masih tetap terbuka.