Pendidikan untuk Semua: Sekolah Rakyat Bandung Resmi Dibuka, Menyambut Hari Pertama dengan Semangat Baru dan Fasilitas Unggulan

Senin, 14 Juli 2025 – 12:28 WIB

Bandung, VIVA – Hari pertama masuk Sekolah Rakyat jenjang SMA di lingkungan Polteknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung, Jawa Barat, diwarnai suasana haru dan semangat. Ratusan siswa baru beserta orang tua memenuhi kampus sejak pagi untuk mengikuti serangkaian kegiatan, mulai dari pendaftaran asrama hingga pemeriksaan kesehatan.

Baca Juga:
Sekolah Rakyat, Visi Strategis Prabowo Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan

Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB dengan sambutan hangat dari panitia dan mahasiswa senior. Orang tua turut mendampingi anak-anak mereka selama proses registrasi dan penempatan kamar.

Suasana Hari Pertama di Sekolah Rakyat Poltekesos, Bandung, Jawa Barat
Foto: Cepi Kurnia/tvOne/Bandung

Baca Juga:
Dari Belgia, Prabowo Pimpin Ratas Bahas Cuaca Ekstrem hingga Sekolah Rakyat

"Saya senang bisa mengantarkan anak saya ke tempat yang akan menjadi rumah keduanya selama di sini. Semoga dia bisa belajar dengan baik dan sehat selalu. Harapannya, Sekolah Rakyat bisa menjadikan anak saya tumpuan keluarga dan bangsa," ujar Ita Puspita, salah satu orang tua siswa.

Setelah pendaftaran, siswa menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis Poltekes, meliputi tekanan darah, tinggi badan, berat badan, dan skrining dasar sebagai bagian dari protokol kesehatan.

Baca Juga:
Menko Cak Imin: 100 Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Penuh Awal Agustus 2025

Suharma, Direktur Poltekesos Bandung, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat menerapkan sistem pembelajaran berbasis potensi anak melalui talent mapping bekerja sama dengan Ari Ginanjar University menggunakan tes DNA.

"Tujuannya untuk mengidentifikasi minat, bakat, dan potensi siswa," katanya. Hasil talent mapping ini akan menjadi dasar dalam menyusun pendekatan pendidikan yang sesuai dengan karakter masing-masing anak.

MEMBACA  Jangan Sekadar Memegang Ekor Gajah

Di tahun ajaran perdana ini, Sekolah Rakyat menerima 100 siswa yang dibagi ke dalam empat kelas berisi 25 siswa. Sekolah didukung oleh 16 guru dan 1 kepala sekolah.

Fasilitas unggulan sekolah mencakup satu laptop untuk tiap siswa, digunakan dalam literasi digital dan Learning Management System (LMS) melalui aplikasi Sekolahku.

"Siswa akan belajar mandiri lewat aplikasi ‘Sekolahku’ dengan modul pembelajaran, didampingi wali asuh di asrama," jelas Suharma.

Kunjungan orang tua diperbolehkan asalkan tidak menganggu proses belajar. "Sesuai arahan Presiden, orang tua boleh menjenguk anak kapan pun, tapi diatur agar tidak mengganggu kegiatan belajar," tambahnya. (Cevi Kurnia/tvOne/Bandung)

Halaman Selanjutnya
"Menurut Suharma, hasil talent mapping akan menjadi dasar dalam merancang pendekatan pendidikan sesuai karakter setiap anak."