Israel Siapkan Rafah Sebagai Kamp Pengungsian Paksa, Ini 5 Fakta Menariknya

Israel Siapkan Rafah Jadi Kamp Pengungsian Paksa, Ini 5 Faktanya


loading…
Foto/X/@amirrelshant1

GAZA – Operasi pembongkaran yang dilakukan Israel di Rafah, Gaza Selatan, meningkat sangat tajam. Kementrian Pertahanan Israel mengumumkan rencana memindahkan 600.000 orang ke lokasi yang disebut pengamat bakal jadi "kamp konsentrasi" di Gaza Selatan, dengan rencana memperluas ke seluruh penduduk Gaza.

Analisis citra satelit hingga 4 Juli 2025 menunjukkan bangunan hancur di Rafah naik jadi 28.600, dari sebelumnya 15.800 di 4 April 2025, menurut data UNOSAT. Artinya, 12.800 bangunan hancur hanya dalam 3 bulan – peningkatan drastis seiring serangan Israel ke Rafah yang dimulai akhir Maret 2025.

1. Kamp Pengungsian untuk 600.000 Orang

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bilang 600.000 warga Palestina di al-Mawasi akan dipindahkan ke Rafah dalam 60 hari setelah gencatan senjata disepakati. Dia menyebut Rafah sebagai “kota kemanusiaan” baru.

Katz menambahkan, seluruh penduduk Gaza (lebih dari 2 juta) akhirnya akan dipindahkan ke kota di selatan ini.

Sebuah proposal dari Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung AS merencanakan "Area Transit Kemanusiaan" tempat warga Gaza akan "tinggal sementara, menjalani deradikalisasi, dan siap pindah jika mau".

Israel berharap warga Palestina "beremigrasi sukarela" dari Gaza ke negara lain. Katz bilang rencana ini "harus terpenuhi".

MEMBACA  Saya mencoba kabel USB-C 'anti-kebelitan' yang viral, dan ini menjadi perlengkapan perjalanan baru saya