Lihatlah Gambar Terdekat Matahari yang Pernah Diabadikan

Pada Malam Natal tahun lalu, Parker Solar Probe milik NASA mencetak sejarah dalam penerbangan antariksa, melintas dekat Matahari pada jarak rekor hanya 3,8 juta mil (6,12 juta kilometer) dari permukaan sang surya.

Saat melintas, Parker berhasil mengambil beberapa gambar menakjubkan dari jarak dekat, yang akhirnya dirilis NASA kemarin. Gambar-gambar ini, diambil oleh instrumen Wide-Field Imager for Solar Probe (WISPR), menunjukkan pemandangan luar biasa dari korona Matahari yang diterpa angin surya yang ganas.

Potret-potret ini menangkap momen menarik dalam cuaca antariksa, di mana tidak hanya satu tapi beberapa coronal mass ejections (CME)—ledakan besar partikel bermuatan yang memengaruhi cuaca antariksa—terlihat bertabrakan di tepi medan magnet Matahari.

“Dalam gambar-gambar ini, kita melihat CME saling menumpuk,” ujar Angelos Vourlidas, insinyur yang terlibat dalam proyek WISPR di Johns Hopkins Applied Physics Laboratory, dalam sebuah pernyataan. “Kami memanfaatkannya untuk memahami bagaimana CME bergabung, yang bisa sangat penting bagi prediksi cuaca antariksa.”

Video ini, dibuat dari gambar yang diambil oleh instrumen WISPR milik Parker Solar Probe saat melintas dekat Matahari pada 25 Desember 2024, memperlihatkan angin surya melesat keluar dari atmosfer terluar Matahari, yaitu korona. Kredit: NASA/Johns Hopkins APL/Naval Research Lab.

Gambar baru ini juga memberikan tampilan resolusi tinggi dari aktivitas angin surya, yang kemungkinan akan digunakan ilmuwan NASA untuk menyempurnakan prediksi cuaca antariksa.

“Parker Solar Probe sekali lagi membawa kita masuk ke atmosfer dinamis bintang terdekat kita,” kata Nicky Fox, administrator asosiasi Direktorat Misi Sains di Markas NASA, dalam pernyataan yang sama. “Data baru ini akan membantu kami meningkatkan prediksi cuaca antariksa demi keselamatan para astronot dan perlindungan teknologi di Bumi serta seluruh tata surya.”

MEMBACA  Trump adalah pengemudi mabuk yang membawa ekonomi ke jurang resesi yang tidak perlu—sebagaimana yang telah kami peringatkan.

“Data yang dikirim wahana ini akan menjadi informasi segar tentang tempat yang belum pernah dikunjungi umat manusia,” ucap Joe Westlake, direktur Divisi Heliofisika NASA, dalam rilis setelah penerbangan tahun lalu.

Tonggak besar berikutnya untuk Parker akan terjadi pada 15 September tahun ini, saat wahana ini melakukan pendekatan lagi. Dengan setiap orbit baru, Parker perlahan mengungkap karakteristik Matahari yang masih misterius. Setiap penerbangan mengingatkan betapa banyak yang belum kita ketahui tentang bintang kita sendiri—tapi sekaligus menunjukkan sejauh apa perjalanan kita.